Page 159 - Biografi Managam Manurung
P. 159
144 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
Pak Sestama tampaknya senang pada tindakan penertiban yang
saya lakukan. Saya sebagai petugas keamanan BPN RI pun senang.
Bagi saya bahwa pimpinan mendukung apa yang kita lakukan, dalam
arti penertiban, itu sudah apresiasi yang luar biasa, melebihi dari
segalanya. Nah sejak itulah saya berani. Jadi sebelum mereka atau
beliau tahu, saya sudah buru-buru, saya kasih waktu setengah tujuh,
nggak ada yang punya, udah buru-buru pindahin. Jadi sejak itu beliau
jangan sampai melihat ada yang mencongkel atau ada yang memin-
dahkan mobil itu. Nah, Jumat kemarin pada waktu senam, ada
kejadian lagi. Pak direktur Pak Marzuki, beberapa direktur ada di
situ, kok bisa mas, ya kalau nggak bisa jangan jadi satpam. Plat
merah itu sering, mobil pribadi itu ada 3-4. Ya ditinggal dinas luar,
kadang-kadang juga lupa. Termasuk mobilnya bu….. siapa itu saya
nggak tahu, kasubdit kok.
Kesan selanjutnya yang saya rasakan mendukung tugas-tugas
keamanan yang saya emban, beliau kalau datang kan memang
kontrol, kalau pagi itu kontrol. Satu contoh beliau juga sempet ngeru-
buhin tembok, kan ada bekas mess, masih sisa, karena mungkin
sudah perintah-perintah nggak dikerjakan. Ngerubuhinnya pakai
tangan. Dia kan nggak banyak cerita, ngomelnya nanti, dipanggil
baru diomelin, kalau datang pagi pasti ngontrol.
Kesan lain, sebelum jadi pejabat eselon satu ya temen nong-
krong. Sekarang beliau jadi orang nomor dua. Kalau manggil saya
kan item. “Item sini ...!!!”, kalau ketemu dia ya siap-siap saja, perut-
nya kenceng, ditonjok soalnya, nonjoknya bukan nonjok kenceng,
NONJOK PERGAULAN. Ya senengnya, apa yang kita lakukan didu-
kung, bangga karena pimpinan mendukung tupoksi kita.
Jadi, saya melihat beliau memang sejak pra jabatan itu. Sudah
terlihat figur seorang pimpinan pada diri beliau. Tapi, saya kenal,
saya dekat dengan beliau itu ya pada saat saya ditugaskan di sini