Page 18 - Biografi Managam Manurung
P. 18
Managam Manurung: Sestama BPN RI ... 3
di Palembang (Sumatera Selatan), dan mengembangkan karier-
nya sebagai birokrat pertanahan di Jakarta.
Pak Managam yang dikenal sampai saat ini sebagai Sestama
BPN RI, adalah sosok yang lahir dari keluarga nagari (semacam
Kepala Dusun) di Desa Motung, Kecamatan Ajibata, Kabupaten
Tapanuli Utara (sekarang Toba Samosir, sering disingkat Tobasa),
Provinsi Sumatera Utara. Ia dilahirkan 60 tahun lalu oleh seorang
Ibu Lidia boru Siallagan, istri dari Bapak Sitta Mardame Manu-
rung, sebagai putera kedua. Keluarga Bapak Sitta Mardame
Manurung dan Ibu Lidia boru Siallagan mempunyai 5 (lima)
orang anak, yakni: Masa Manurung, Managam Manurung, Rosta
boru Manurung, Donna boru Manurung, dan Risma boru Manu-
rung. Sejak masa kanak-kanaknya, Pak Managam memiliki sifat
menonjol di antara keempat saudaranya. Ia tergolong anak yang
rajin dan akhirnya juga dikenal sebagai anak yang pintar. Sejak
kecil, dimasa-masa ia masih duduk di Sekolah Dasar, Managam
kecil memiliki sifat yang menonjol dari saudara-saudarinya yang
lain, yakni selalu suka membantu orang tua manduda eme (me-
numbuk padi menjadi beras) dan marmahan (menggembalakan
kerbau) milik orang tuanya. Untuk kedua pekerjaan itu, Managam
kecil selalu dapat dipercaya (haposan), karena selalu memiliki
rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang telah
diberikan orangtuanya.
Seperti ditakdirkan untuk selalu harus menghormati
pamannya (tulangnya), secara kebetulan Managam kecil harus
melanjutkan studinya ke tingkat Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di Desa Ambarita (Pulau Samosir). Di Desa Ambarita
Managam kecil tinggal bersama neneknya dari Sang Ibu, yakni
boru Aritonang (Sedang Omppung Dolinya Marga Siallagan
sudah meninggal dunia). Dalam kekerabatan Orang Batak kakek/