Page 19 - Biografi Managam Manurung
P. 19
4 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
nenek dari ibu disebut sebagai Omppung-Bao. Omppung Bao
(boru Aritonang) Pak Managam inilah yang secara mendalam
membentuk kepribadian Pak Managam menjadi orang yang takut
akan Tuhan dan memperlakukan sesama dengan kasih-sayang.
Setiap bangun pagi dan sarapan sebelum sekolah, Omppung Bao-
nya ini mengajarkan Managam kecil untuk selalu tekun dalam
doa. Dengan modal karakter yang selalu takut akan Tuhan dan
selalu mengasihi sesama itulah, Managam remaja melanjutkan
studinya ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Kampus di Pematang
Siantar. Lalu kemudian, melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya, di Palembang. Ketika kuliah pun, Managam
muda juga tinggal bersama pamannya (tulang-nya) di Palembang.
Setelah menjadi Sarjana Hukum, seperti sarjana yang lainnya,
Pak Managam mengadu nasib di ibukota negara, Jakarta. Mula-
mula ia menjadi PNS di lingkungan Pemda DKI Jakarta, namun
kemudian melimpah ke Direktorat Jenderal Agraria (sekarang
menjadi BPN RI). Di BPN RI inilah Pak Managam menapaki
kariernya dari awal. Perlahan-lahan menapaki jenjang karier dari
satu tahap ke tahap berikutnya, dan dengan ketekunan yang
diberkati Tuhan sampai di puncak jabatan-karier sebagai Sestama
BPN RI pada tahun 2008 sampai sekarang.
Perjalanan karier Pak Managam di jajaran birokrasi perta-
nahan sampai di puncak jabatan-karier (Sestama BPN RI) layak
menjadi salah satu bahan pembelajaran pendidikan pertanahan.
Di balik setiap kebijakan atau program pertanahan ada aparatur
yang mengemban dan mengkreasikannya. Untuk memahami ber-
bagai kebijakan dan program itulah kita perlu memahami sosok
tokoh di balik kebijakan dan program tersebut. Bapak Kepala
BPN RI Hendarman Soepandji, S.H. juga selalu menyatakan pen-
tingnya membangun the man behind the system. Bahkan, para