Page 24 - Biografi Managam Manurung
        P. 24
     Managam Manurung: Sestama BPN RI ...  9
              mengatakan: “kalau kita berinovasi, di mana pun kita berada, pasti
              banyak manfaatnya. Kita jangan mengeluh terus.”
                  Penggalan kedua dari perjalanan karier Pak Managam dimu-
              lai sejak tahun 2001. Sejak tahun itu, Pak Managam menapaki
              kariernya pada level Eselon II. Pertama-tama sebagai Kepala
              Biro Organisasi dan Kepegawaian – Kantor BPN Pusat (2001-
              2005) dan pada tahun 2005 merangkap sebagai Plt. Kepala Kanwil
              BPN Provinsi Jawa  Timur. Kemudian  pada  tahun  2006-2008
              menjabat sebagai Kepala Kanwil BPN Provinsi DKI Jakarta, hingga
              di puncak jabatan kariernya sebagai Sekretaris Utama BPN RI
              (2008-31 Oktober 2013). Kapasitas Pak Managam ketika bertugas
              di biro hukum telah membantu pimpinan BPN RI pada waktu
              itu mendapatkan inspirasi untuk membangun argumen penyela-
              matan BPN dari terjangan ombak otonomi daerah ketika mema-
              suki abad XXI.
                  Sebagaimana diketahui, setelah penetapan UU No. 22 Tahun
              1999 tentang Pemerintahan Derah, terjadi pergolakan politis-
              yuridis-administratif dalam hubungan pusat dan daerah.
              Berbagai daerah menyambut UU tersebut dengan euforia. UU
              tersebut dipandang berbagai pihak telah mengotonomikan
              urusan pertanahan. Di internal BPN sendiri banyak yang telah
              frustasi menerima kehadiran UU yang sesungguhnya sudah lebih
              “federal”  dari negara  federal sekali pun. Inilah  yang tidak  bisa
              diterima oleh logika hukum Pak Managam. Oleh karena itu, ketika
              Pak Masri Asyik (pada waktu itu Sekretaris Utama) sudah menye-
              rah dan Pak Boiman (Kabag Pengembangan) sudah mendis-
              tribusikan form untuk diisi bagi siapa yang ingin kembali ke
              tempat asalnya di seluruh Indonesia, justru Pak Managam mela-
              kukan perlawanan, dengan caranya sendiri. Dengan bekal ilmu
              hukumnya dan kecerdikan personal yang dimilikinya, Pak Mana-
     	
