Page 25 - Biografi Managam Manurung
P. 25

10    Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.


           gam mengusulkan konsep Draf Keppres yang kemudian dikenal
           sebagai Keppres  No. 10 Tahun  2001.
               Keyakinan  Pak  Managam bahwa  UU No. 22 Tahun  1999
           adalah produk euforia yang telah menerobos prinsip-prinsip dan
           koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu
           tampak dari euforia berbagai Pemerintah Daerah untuk menyu-
           sun berbagai Perda yang benar-benar sudah di luar kepantasan
           bernegara di dalam suatu negara kesatuan. Di Cilegon keluar
           Perda  dan  konsep  Instruksi Walikota  yang intinya  agar  semua
           hak-hak yang sudah  diterbitkan jangan  didaftarkan  dulu  oleh
           BPN sebelum ada kebijakan selanjutnya. Di Kalimantan ada kon-
           sep Perda tentang Biaya Pendaftaran dan Panitia seperti yang
           diatur  dalam  Peraturan  Kepala  BPN No. 2 Tahun  1992, padahal
           BPN sudah menghapus biaya pendaftaran tanah pada waktu itu.
           Lalu, di Cirebon ada perubahan tentang Panitia A. Bagi Pak Mana-
           gam, hal itu sudah keterlaluan, belum apa-apa daerah sudah
           membuat kebijakan pertanahan. Namun, bagaimana pun UU
           tersebut telah ditetapkan dan Pak Managam hanyalah seorang
           Pejabat Eselon III di biro hukum yang harus tunduk pada prinsip-
           prinsip kerja birokrasi. Dalam pada itulah, maka perlawanan
           yang bisa dilakukan hanya dengan kecerdikan dan yang diterima
           oleh logika hukum. Dan, itu mungkin dapat dilakukan dengan
           ditetapkannya Keppres yang menyatakan bahwa semua aturan
           hukum dan peraturan pelaksanaannya, yang selama ini masih
           digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertanahan masih
           tetap dinyatakan berlaku.
               Itulah yang dikonsepkan oleh Pak Managam sebagai suatu
           siasat agar BPN tetap melakukan tugas-tugas pertanahan, seperti
           sediakala. Pak Managam berdalih bahwa muatan Keppres itu
           adalah dalam rangka unifikasi Hukum Pertanahan. Pak Mana-
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30