Page 20 - Biografi Managam Manurung
P. 20
Managam Manurung: Sestama BPN RI ... 5
pendiri bangsa Indonesia (the founding fathers) berkeyakinan
terhadap peran sentral sumber daya manusia dalam proses
penyelenggaraan negara ini. Penjelasan Umum Bagian IV UUD
1945 menandaskan: “… meskipun Undang-undang Dasar itu tidak
sempurna, akan tetapi jikalau semangat para penyelenggara peme-
rintahan baik, Undang-undang Dasar itu tentu tidak akan merintangi
jalannya negara.”
Menurut Satjipto Rahardjo, penjelasan otentik UUD terse-
but memiliki nilai teoretis yang amat penting karena menjatuh-
kan pilihan kepada teori hukum tertentu dengan membelakangi
yang lain. Pikiran teoretis dalam UUD 1945 menolak digunakan-
nya Begriffsjurisprudenz, yaitu yang sangat mengandalkan teks
dan kata-kata undang-undang. Penerapan hukum harus menjadi
penerapan undang-undang secara eksak dan otomatis. Kata-kata
undang-undang menjadi pedoman dan pegangan mutlak. Di sisi
lain, tanpa undang-undang, orang tidak dapat berbuat apa-apa.
Aliran atau pikiran tersebut dapat juga dimasukkan ke dalam
‘legalistis-positivistis’. Undang-undang adalah segalanya. Selan-
jutnya Satjipto Rahardjo menyatakan bahwa suasana pemikiran
‘legalistis-positivistis’ tidak ditemukan dalam UUD 1945. Yang
ditemukan adalah penekanan terhadap manusia-manusia pelaku
atau para aktor dalam hukum. Undang-undang ditempatkan pada
baris kedua, sedangkan yang lebih penting adalah semangat dan
kemauan para pelaku dalam hukum. Dengan demikian, pemi-
kiran hukum para penyusun UUD 1945 mungkin dapat dikatakan
lebih dekat dengan ajaran atau Aliran Hukum Bebas (Freie
Rechtslehre) atau realisme hukum. 1
1 Satjipto Rahardjo, Reformasi Hukum Indonesia, dalam “Menuju Tata Indo-
nesia Baru”, Editor Selo Soemardjan, Cetakan Pertama, Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, 2000, hlm. 359.