Page 75 - Biografi Managam Manurung
P. 75
60 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
untuk tampil. Dalam perkumpulan-perkumpulan, anak-anak
sudah terbiasa tampil dengan penuh percaya diri. Bakat menya-
nyi, musik dan tampil di depan umum pun terbentuk dengan
baik. Anak-anak dilatih untuk menjadi dewasa dan mandiri
dengan mengikuti persekutuan.
Intensitas pertemuan Pak Managam dengan ketiga putrinya
memang tidak seperti intensitas pertemuan ibu Yohana dengan
mereka. Ada rasa sedih memang karena tidak bisa secara utuh
menjaga dan mendampingi anak-anak setiap saat. Pak Managam
juga merasa bahwa kondisi inilah yang menyebabkan anak-anak
menjadi lebih dekat dengan ibu Yohana. Tanggung jawab di kan-
tor memang mengharuskan Pak Managam untuk lebih banyak
berada di luar rumah. Keluar rumah pada jam 7 pagi dan baru
kembali pulang pada jam 8 malam. Di tengah jadwal yang padat
inilah, Pak Managam selalu berusaha meluangkan waktu untuk
mengantarkan putri-putrinya ke sekolah dan juga sesekali mem-
bantu mengerjakan PR. Hanya momen pagi hari inilah, Pak
Managam bisa bersama menghabiskan waktu dengan ketiga
putrinya. Pada siang, sore, dan malam hari, sangat jarang Pak
Managam bisa menghabiskan waktu bersama-sama lagi. Satu
kesempatan lain yang sangat berharga bisa bersama anak-anak
adalah hari Minggu. Di hari Minggu inilah biasanya Pak Ma-
nagam sekeluarga pergi ke gereja bersama-sama. Dengan ke gere-
ja bersama-sama inilah Pak Managam selalu berusaha mena-
namkan nilai-nilai kehidupan yang penting untuk bekal ketiga
putrinya kelak. Seperti yang dulu selalu diajarkan oleh orang
tua dan oppung-nya, Pak Managam juga ingin agar ketiga putrinya
bisa menjadi anak-anak yang dekat dengan Tuhan.
Jujur, percaya diri dan beriman kuat adalah nilai-nilai keuta-
maan yang selalu ditekankan Pak Managam pada ketiga putrinya.