Page 73 - Biografi Managam Manurung
P. 73
58 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
telah ikut membentuk karakter ketiga putrinya menjadi anak-
anak yang tidak manja. Anak-anak juga tidak kemudian
memanfaatkan fasilitas yang dimiliki ayahnya. Putri sulung dan
putri bungsu adalah dua putri Pak Managam yang halus
perasaannya. “Lebih halus dari orang Jawa, nggak tahu itu dari
mana”, begitulah penuturan pak Managam. Sementara itu putri
kedua lebih santai dan lebih humoris. Putri pertama dan putri
bungsu adalah seniman di rumah. Bakat memainkan piano dan
organ memberikan kedamaian. kehangatan bagi keluarga kecil
ini seperti dituturkan:
“Dan orang itu juga, dua seniman, nomor satu dan nomor tiga, pemain
organ dan piano, jadi kalau mereka itu di rumah main organ pengantar kita
tidur enak banget. Nah kalau nomor dua itu semua bakat punya, orang
mau belajar Bahasa Inggris, Bahasa Cina, mau organ, gitar, dia mau ikut
semua, tapi nggak ada yang profesional hahaa….”. 2
Meskipun berbeda bakat, tidak ada satupun yang tidak disa-
yangi Pak Managam. Ketiganya sangat istimewa dan memberikan
kesan sendiri di hati Pak Managam. Putri-putri Pak Managam
memang tidak pernah menyusahkan. Mereka bersekolah dengan
baik dan menjadi anak-anak yang patuh ketika berada di rumah.
Bahkan anak-anak bertumbuh dengan membanggakan dan sering
membuat Pak Managam kewalahan mengimbanginya.
Kalau saya ngajar matematik, saya kan lambat, ahhh bapak sih lambat,
udah dia, udah udah bapak kesana, ya udah tenang saya kan, jadi udah
terlambat memang cara berpikir saya sama anak-anak itu. Bahasa Inggris-
nya pun bagus, pernah kami di mobil, suaminya itu mungkin ngetes, orang
Medan juga, batak tapi lama di Australia, mereka bicara Bahasa Inggris,
saya kan di mobil, wah pintar juga anak saya Bahasa Inggris hahaa…. 3
2 Transkrip Interview Pak Managam , 2 Oktober 2013.
3 Transkrip interview Pak Managam, 2 Oktober 2013.