Page 85 - Biografi Managam Manurung
P. 85

70    Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.


           dan humoris. Bapak juga suka sekali menyanyi dan olahraga. Bapak
           sangat keras dalam mendidik kami anak-anaknya.  Saya ingat sekali
           setelah Bapak pulang kerja, malam harinya Bapak selalu menanya-
           kan PR kami. Kalau ada tugas yang belum selesai atau ada ujian
           esok harinya, Bapak sering menemani kami di meja bersama-sama
           dengan adik-adik sampai larut malam, menunggu dan mengecek
           sampai selesai bahkan sampai ketiduran terkadang mengorok (hehe),
           baru kami berani tidur. Selama masa sekolah kami tidak diperbo-
           lehkan bolos atau izin sama sekali, kalau pun sakit pusing atau
           meriang, Bapak selalu tanya kalau masih bisa sekolah harus sekolah.
           Sewaktu kami kecil kami jarang sekali diajak jalan-jalan sama Bapak,
           walaupun begitu kami tetap merasakan kasih sayang Bapak. Bapak
           juga tidak pernah memanjakan kami dengan membeli barang-barang
           yang kami inginkan. Bapak selalu mengajarkan kami untuk hemat
           dan menabung. Bapak sangat dan bahkan selalu tepat waktu. Siapa
           yang lambat akan ditinggal. Istilahnya seperti itu. Beberapa kali
           kami anak-anaknya terburu-buru saat mau pergi dan ditinggal Bapak
           karena lama bersiap-siap. Bapak juga orang yang well-prepared
           untuk segala sesuatunya. Termasuk dalam persiapan ke kantor, ke
           gereja, bahkan perjalanan dinas keluar kota, Bapak selalu memper-
           siapkan barang-barang kebutuhannya  sendiri seperti: baju, dasi,
           jas, sepatu yang sudah disiapkan sendiri di kamar. Dan ada 1 hal lagi
           yang sangat penting, Bapak tidak pernah absen ke gereja dan selalu
           mengingatkan kami berdoa untuk Bapak.
               Bapak orang yang sangat baik, perhatian dengan keluarga dan
           juga humoris sehingga Bapak bisa mencairkan dan menghidupkan
           suasana. Itulah sebabnya Bapak disenangi banyak orang. Jiwa Bapak
           juga sangat ke-Bapak-an, sehingga semua orang di sekeliling Bapak
           merasa seperti anak-anak yang diayomi orang tua sendiri.
               Pengalaman berkesan dengan Bapak, waktu Bapak hanya punya
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90