Page 89 - Biografi Managam Manurung
P. 89

74    Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.


           yang pergi. Mungkin mama dan kakak-kakak sedang keluar saat
           itu, aku tidak ingat. Kami pun berkeliling ke mall tersebut sekedar
           untuk ‘cuci mata’. Mall tersebut terdiri dari 3 lantai, dan kami lang-
           sung melangkahkan kaki ke lantai 2. Di lantai 2 terdapat toko baju
           yang menjual beragam kebutuhan sandang. Kemudian, Bapak
           menuju tempat pakaian pria dan saya mengikuti ayunan langkah-
           nya. “Bapak mungkin hendak mencari sepotong kemeja untuknya”
           pikir saya dalam hati. Ternyata benar. Kemudian Bapak menghampiri
           rak yang berisi aneka kemeja pria. Rak tersebut bukan hanya sekedar
           discount tp juga double discount. Artinya sudah di discount, di dis-
           count pula. Bapak pun mencari-cari kemeja yang cocok untuknya.
           Namun Bapak tidak menemukannya, lalu Bapak pindah ke rak lain
           yang sama ‘status’nya. Akan tetapi, selama pencarian ini, Bapak
           sempat melirik beberapa kali ke kemeja yang ada di gantungan atas.
           Tetapi, Bapak mengurungkan niatnya untuk menghampiri kemeja
           tersebut. Lalu Bapak kembali melihat kemeja yang ada di dalam rak
           dan sempat mencoba beberapa kemeja dari rak tersebut, tapi lagi-
           lagi belum ada yang cocok. Setelah beberapa lama mencari-cari dalam
           rak-rak tersebut dan tidak mendapatinya, akhirnya Bapak melihat
           pakaian yang berada di gantungan atas. Yang harganya tentu tidak
           discount sama sekali. Bapak beberapa kali memegang baju tersebut.
           Bapak terlihat terkesima dengan warna dan bahan serta model dari
           kemeja itu, tampak seperti kemeja yang diidamkannya. Namun,
           Bapak tau harganya tentu tidak cocok dengan kondisi keuangan
           Bapak. Dan Bapak pun kembali ke  baju yang ada di rak itu dan
           memintaku yang memilihkan baju untuknya. Oh so sweet J
               Figur Bapak buatku...hmmm kalo  aku sering curhatnya  ke
           mama. Mungkin karena mama juga lebih banyak waktu nya di
           rumah. Jadi curhatnya sama mama deh. Kalau sms Bapak, kadang
           suka rapat. Jadi suka pending gitu bahkan failed sms-nya L katanya
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94