Page 138 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 138
Keabsahan Bukti Kepemilikan Tanah
Sengketa di daerah Tanjung Batu antara pemilik
tanah dan kelompok tani terjadi pada tahun 2008.
Sengketa bermula ketika dilakukan pembebasan lahan
untuk perluasan area Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap (PLTGU) melalui PT. Cahaya Fajar Kaltim (CFK).
Tedapat satu bidang tanah, namun ada 2 (dua) pemilik
tanah, yang mengajukan bukti berupa surat keterangan
yang dikeluarkan oleh kepala desa pada tahun 1980, dan
kelompok tani memiliki surat keterangan yang dikeluarkan
oleh Kepala Desa yang menjabat pada tahun 1999.
Tanah tersebut telah digarap oleh kelompok tani
untuk persawahan. Menurut penuturan Bapak Wiyanto (45
tahun) warga Kecamatan Tenggarong Seberang yang juga
merupakan salah satu anggota Kelompok Tani Karya
Sejahtera (TKS), tanah tersebut merupakan tanah carian
atau biasa disebut dengan tanah rintisan (komunikasi
pribadi, 7 November 2019). Masih menurut Bapak Wiyanto,
tanah carian adalah lahan tidur milik negara, yang dibuka
secara bersama-sama oleh sekelompok masyarakat tertentu
dengan tujuan untuk dijadikan lahan persawahan atau
perkebunan sebagai mata pencaharian.
Kelompok TKS tersebut telah membuka lahan untuk
menggarap sejak tahun 1997 dengan luas tanah 25 hektar,
yang beranggotakan 25 orang dengan luas tanah yang
berbeda-beda setiap anggotanya. Pembukaan lahan oleh
Kelompok TKS tersebut diketahui oleh Pemerintah Desa
setempat. Sengketa tersebut bermula dari PT. CFK yang
115