Page 103 - Antologi Puisi Agraria Indonesia
P. 103

masih terus berlangsung menentang kapitalisme yang serakah dan
            industrialisasi yang bengis.
                Sebuah sajak dari Kulonprogo misalnya, dengan lirih menggitik
            kesadaran kolektif kita. Kata “mu” yang dimaksud dalam sajak
            ini adalah negara atau pemerintah secara keseluruhan sepanjang
            sejarah sejak berdirinya republik yang kita cintai ini. Oleh karena
            kata “hadirmu” mesti dibaca sebagai hadirnya negara, yaitu Negara
            Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Mukadimah
            UUD 45, negara kita ini didirikan dengan tujuan antara lain
            “Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan
            bangsa”. Tetapi semua itu sampai kini “jauh panggang dari api”
                Begitulah penulis sajak “Arti Hadirmu” menulis:


                   Arti hadirmu
                   Merangkul kami
                   Melindungi kami
                   Menyejahterakan kami


                   Ternyata semua palsu
                   Kenyataan ternyata pahit
                   Kami tak dianggap
                   Hak kami dipinggirkan


                Pada akhir sajaknya penulis mengatakan, “Ya Allah, ya Gusti/
            Berilah kami kekuatan/ Untuk melawan/ Orang-orang yang tidak
            berperikemanusiaan”.
                Penulis lain dari Kulonprogo Anisa Widya S menulis dengan
            meminjam ungkapan penyair Taufiq Ismail:


                   Lewat puisi akan berkata
                   Hidup kami menderita

            88   Antologi Puisi Agraria Indonesia
   98   99   100   101   102   103   104   105   106