Page 77 - Antologi Puisi Agraria Indonesia
P. 77

barisan gugus selaksa barisan imaji penyair
            panorama nyiur semolek ranum bidadari
            tapi istiadat karang rerumputan tanah pepohonan
            tebas bersama ritual moyang yang dihengkang keluar
            gelanggang masa depan


            Di sini, pisuhan karat berbaur kemboja dan kematian
            nyanyian pesisir dan tatanan bakau tersekat amarah amuk badai
            lidah pantai yang termutasi
            dan laut itu masih saja tafakur menunggu pasang surut dengan
            wajah lesu.


            Juni 2010



































            62   Antologi Puisi Agraria Indonesia
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82