Page 66 - Permasalahan Sektoralisme Kelembagaan Agraria di Indonesia
P. 66

BAB V




                        MENGGAGAS KELEMBAGAAN
                             AGRARIA INDONESIA












             Gagalnya negara Indonesia dalam menjalankan ketentuan Pasal 33 ayat
             (3) UUD 1945 untuk memberikan kemakmuran dan mensejahterakan
             rakyat melalui pengelolaan bumi, air dan kekayaan alam, adalah
             diakibatkan salah urusnya sumber-sumber agraria. Tolak ukur untuk
             menilai apakah suatu ketentuan undang-undang sejalan dengan
             “prinsip sebesar-besar kemakmuran rakyat” terdiri dari 4 hal, yaitu : 69

             (a)   adanya kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat,
             (b)   tingkat pemerataan manfaat sumber daya alam bagi rakyat,

             (c)   tingkat partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat sumber
                   daya alam,
             (d)   penghormatan terhadap hak rakyat secara turun temurun dalam
                   memanfaatkan sumber daya alam.

                   Sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan di atas, diyakini
             dengan kuat bahwa salah urus ini tidak dapat dilepaskan dengan
             terjadinya sektoralisasi kelembagaan agraria yang memang telah ada
             sejak masa lampau dan diperkuat dengan lahirnya tiga paket UU

             tentang pengaturan sumber daya alam bersifat sektoral pada tahun


                   69 Lihat Yance Arizona. 2014. Konstitusionalisme Agraria. Yogyakarta: STPN Press. Hlm
             389. Keempat tolak ukur tersebut menjadi batasan bagi penguasaan negara, sehingga negara
             cq. Pemerintah tidak bisa melakukan tindakan sewenang-wenang.


                                                                              57
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71