Page 75 - Permasalahan Sektoralisme Kelembagaan Agraria di Indonesia
P. 75

2.   Koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan
                 di bidangnya;
            3.   Pengendalian penyelenggaraan urusan kementerian sebagaimana
                 dimaksud pada huruf a dan b;
            4.   Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
                 tanggung jawabnya;

            5.   Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; dan
            6.   Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.

                 Melalui fungsi-fungsi tersebut, maka persoalan sektoralisme
            kelembagaan agraria ini akan dapat terjawab. Dengan fungsi
            sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian maka akan terdapat kontrol
            dan pengawasan yang ketat sehingga kebijakan yang diambil oleh
            masing-masing sektor sumber daya akan dapat diharmonisasi.

                 Selain mekanisme pembentukan kementerian koordinator,
            penataan kelembagaan dapat ditempuh dengan restrukturisasi
            kementerian berdasarkan karakteristik urusan yang ditangani yang
            terbagi dalam 3 karakteristik, antara lain:
                                                    72
            1.   Kewenangan kementerian berkaitan dengan penentuan
                 perencanaan dan tata kuasa atas tanah dan sumber daya alam;
            2.   Kewenangan kementerian yang berkaitan dengan pengelolaan
                 dan pemanfaatan tanah dan sumber daya alam;

            3.   Kewenangan kementerian yang berkaitan dengan perlindungan
                 dan pengendalian dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah
                 dan sumber daya alam serta lingkungan hidup.

                 Gagasan ini akan mampu meminimalisir dampak sektoralisme
            kelembagaan ketika terdapat penyatuan kementerian yang memiliki
            kewenangan pengaturan terhadap tata kuasa tanah. Sehingga melalui
            berbagai alternatif pilihan yang tersedia tersebut, dapat ditentukan
            yang kiranya paling tepat bagi pengelolaan di Indonesia.




                 72 Yance Arizona. Ibid. Hlm 421.


            66        Permasalahan Sektoralisme Kelembagaan Agraria di Indonesia
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80