Page 140 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 140
Sistem Pemantau Dinamika Lahan
Wilayah Pesisir:
Upaya Percepatan Penguatan Hak Rakyat atas Tanah
Berbasis Optimalisasi Teknologi Penginderaan Jauh
Wahyu Nurbandi
Pendahuluan
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan ekosistem
antara darat dan laut yang masih terpengaruh oleh fenomena di darat
dan di laut. Wilayah pesisir merupakan kawasan dinamik yang saling
berhubungan antara daratan, air, dan udara yang saling berinteraksi
serta terpengaruh oleh aktivitas alam dan manusia. Pantai sebagai
bagian dari wilayah pesisir merupakan wilayah yang bersifat dinamis
dengan berbagai proses yang terjadi. Wilayah pantai rentan terhadap
perubahan baik fisik maupun ekosistem. Wilayah kepesisiran mengalami
proses yang kompleks saling berkaitan meliputi proses astrodinamik,
aerodinamik, hidrodinamik, geodinamik, morfodinamik, ekodinamik,
dan antrodinamik (Sunarto, dkk. 2014). Perubahan garis pantai sebagai
salah satu fenonema yang disebabkan berbagai proses kepesisiran. Garis
pantai merupakan batas pertemuan antara daratan dan lautan yang
posisinya selalu berubah sesuai dengan kondisi pasang surut air laut.
Perubahan garis pantai menimbulkan berbagai dampak diantaranya
pertambahan lahan akibat adanya sedimentasi maupun pengurangan
lahan akibat adanya abrasi. Dampak lain berupa penurunan kualitas air
permukaan, penurunan lahan produktif pertanian, dan terhambatnya
industri dan pariwisata akibat kerusakan infrastruktur.
Fenomena perubahan garis pantai menimbulkan berbagai
permasalahan penambahan atau pengurangan lahan yang status status
kepemilikannya tidak dapat diketahui. Wilayah pesisir pantai utara
jawa merupakan salah satu wilayah pesisir dengan dinamika yang
sangat tinggi. Kecenderungan perubahan garis pantai di pantai utara
120