Page 137 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 137

Partisipasi aktif masyarakat dalam hal ini dapat dikatakan sebagai
            simbiosis  mutualisme.  Dimana  masyarakat  memperoleh  pengetahuan
            baru,  mengetahui pentingnya pensertipikatan  tanah,  mengetahui
            proses  pensertifikatan  tanah  serta  mengetahui  dampak  buruk  yang
            ditimbulkan  bila tanah tidak  disertipikatkan,  sehingga  masyarakat
            tergerak untuk mensertipikatkan tanah miliknya. Selain itu, hal ini juga
            sangat membantu tugas  Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
            Pertanahan Nasional  dalam mewujudkan  percepatan  penguatan hak
            rakyat demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

                   Sistem  Informasi  Administrasi  Pertanahan  Desa  membantu
            Satgas Yuridis  lebih  mudah dan cepat dalam  memperoleh  informasi
            pertanahan  namun  kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
            Hal ini juga  dapat mencegah kemungkinan bahwa  saat kuantitas
            diutamakan, maka kualitas memiliki kemungkinan untuk menduduki
            posisi kedua.

                   Keberhasilan percepatan penguatan hak rakyat diawalai dengan
            adanya  partisipasi aktif  rakyat  yang diwujudkan dengan  kesadaran
            untuk  turut  serta  dalam mencapai  tujuan nasional  yaitu keadilan
            dan  kesejahteraan  rakyat.  Dengan  melibatkan  masyarakat  sebagai
            kepanjangan tangan dari Kantor Pertanahan dalam melahirkan Sistem
            Informasi Administrasi Pertanahan Desa maka dapat membuka peluang
            bagi terlaksananya percepatan penguatan hak rakyat dengan baik.
                   Mengingat  besarnya  target  PTSL  dan  dengan  segala
            kelonggaran  dan kemudahan  yang  diberikan, justru membuka
            lebar kemungkinan  adanya  penurunan kualitas baik  pada  aspek
            legalitas, aspek fisik, aspek yuridis maupun aspek administrasi yang
            menyebabkan memburuknya tata usaha pendaftaran tanah sehingga
            diperlukan suatu terobosan baru yang melibatkan partisipasi aktif
            masyarakat  seperti Sistem Informasi  Administrasi Pertanahan
            Desa.  Karena  bagaimanapun  juga,  suatu  program  yang  dirancang
            sedemikian  rupa oleh  Pemerintah akan  sulit dilaksanakan  tanpa
            adanya partisipasi dari masyarakat sebagai sasaran pembangunan.


                                        117
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142