Page 133 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 133

kontribusi  tergerak. Wujud  kontribusi  dalam pembangunan
            bermacam-macam, misalnya barang, jasa uang maupun buah pikiran
            lainnya (Rohman dkk. 2009, 45).
                   Partisipasi masyarakat dapat dikembangkan dengan melaksanakan
            pemberdayaan masyarakat dalam bidang pertanahan. Dengan begitu
            maka masyarakat  dapat  terlibat baik  secara  pemikiran maupun
            perasaan sehingga  dapat  memupuk  kesadaran  untuk  turut serta
            dalam percepatan penguatan  hak rakyat. Apabila  masyarakat  telah
            memiliki kesadaran dan merasakan pentingnya percepatan penguatan
            hak rakyat, maka dengan sendirinya masyarakat akan tergerak untuk
            ikut serta mempermudah dalam memfasilitasi ketersediaan informasi
            pertanahan yang terkait dengan riwayat tanah dan data yuridis lainnya.
            Salah  satu  contoh  partisipasi  masyarakat  yaitu  dengan  membuat
            suatu Sistem Informasi Administrasi Pertanahan Desa.
                   Sistem Informasi Pertanahan  didasarkan kepada  sistem
            referensi spatial yang seragam untuk data-data yang terdapat pada
            sistem tersebut, dan juga fasilitas penghubung antara data tersebut
            dengan data-data pertanahan lainnya yang masih berkaitan (Aisyah
            dkk.  2010,  1).  Sistem  Informasi  Administrasi  Pertanahan  Desa
            memberi solusi mengenai adanya kebutuhan terhadap pengambilan
            data  sistematik,  updating,  pemrosesan, dan distribusi dari data
            spasial  tereferensi  yang mendukung  pengambilan keputusan
            ataupun kebijakan terhadap perencanaan pembangunan dan untuk
            mengevaluasi konsekuensi tindakan alternatif yang dijalankan oleh
            Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
            Sistem Informasi Administrasi Pertanahan Desa merupakan sistem
            informasi pendukung  dalam  infrastruktur  tata  kelola pertanahan
            yang  terintegrasi  dalam  lingkup  Desa.  Lebih  dari  itu,  dengan
            diwujudkannya  Sistem  Informasi  Administrasi  Pertanahan  Desa
            maka akan  semakin  mendorong  tumbuh dan  berkembangnya
            daya serap aspirasi dan daya pancar aspirasi dari masyarakat Desa.
            Pembangunan  Sistem  Informasi  Administrasi  Pertanahan  Desa
            harus memperhatikan beberapa hal. Hal yang sangat penting dalam
                                        113
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138