Page 128 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 128

Sistem Informasi Administrasi Pertanahan

                      Desa sebagai Bentuk Partisipasi
                Masyarakat dalam Percepatan Penguatan

                                   Hak Rakyat

                                  Diah Retno Wulan


            Pendahuluan
                   Percepatan  penguatan  hak  rakyat  merupakan salah satu
            amanat  dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian  Agraria
            dan  Tata  Ruang/Badan  Pertanahan  Nasional.  Dimana  kesejahteraan
            dan keadilan rakyat menjadi tujuan dan tolak ukur keberhasilannya.
            Penguatan hak rakyat dalam rangka melindungi kepemilikan Hak Atas
            Tanah perlu diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan yang
            dapat memberikan jaminan kepastian hukum serta dilaksanakan sesuai
            dengan peraturan perundang-undangan tersebut.
                   Setiap orang  berhak atas  pengakuan  jaminan,  perlindungan
            dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
            hokum sebagaimana disebutkan dalam Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945.
            Lebih lanjut mengenai penjabaran tersebut maka dibuatlah Undang-
            Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
            Agraria atau  yang  lebih dikenal  dengan  sebutan  UUPA  (Undang-
            Undang Pokok Agraria) untuk menjamin kepastian hukum mengenai
            hak atas  tanah.  Kepastian  hukum  tersebut dapat diperoleh  melalui
            proses  pendaftaran  tanah  sebagai implementasi  dari  Pasal  19 UUPA
            yang  sudah  selayaknya mewadahi  kesempatan berpartisipasi  yang
            sama baik bagi laki-laki maupun perempuan sesuai amanat Pasal 9 ayat
            (2) UUPA. Dalam Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
            Pertanahan Nasional  tahun 2015-2019  digambarkan bahwa Sasaran
            Strategis  1  (SS1)  adalah  meningkatnya  kesejahteraan  masyarakat
            melalui  pemanfaatan agraria  yang adil dan  berkelanjutan dengan


                                        108
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133