Page 124 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 124
Absentee, tanah fasilitas sosial atau tanah fasilitas umum, tanah aset
BUMN/BUMD dan tanah sitaan. Tanah-tanah simpanan tersebutlah
yang nantinya menjadi objek kredit untuk petani perempuan melalui
program “Land Development Credit”.
Bank Tanah di Indonesia memiliki fungsi sebagai penghimpun
tanah (land keeper); sebagai pengaman tanah (land warrantee); sebagai
pengendali penguasaan tanah (land purchase); sebagai pengelola tanah
(land management); sebagai penilai tanah (land appraisal); dan sebagai
penyalur tanah (land distributor). Berdasarkan enam fungsi tersebut
terdapat dua fungsi yang dapat mendukung terciptanya program
“Land Development Credit”, yaitu pengendali penguasaan tanah (land
purchase) dan penyalur tanah (land distributor). Nantinya penguasaan
tanah tidak lagi bertumpu pada kaum laki-laki yang menjadi penguasa,
tetapi kaum perempuan juga menjadi penguasa tanah dengan
penyaluran tanah (land distributor) yang dapat dimiliki dengan status
hak milik dengan cara kredit melalui Bank Tanah.
Selain itu, keberadaan Bank Tanah yang secara konseptual
harus memuat kebijakan dan strategi optimalisasi pemanfaatan dan
penggunaan tanah, sangat tepat jika diimplementasikan bersama
program “Land Development Credit” karena program ini menyasar pada
kaum perempuan khususnya petani-petani perempuan yang nantinya
akan mengelola tanah-tanah yang sudah dikuasai dengan status hak
milik untuk diberdayakan dan dioptimalisasikan pemanfaatan dan
penggunaannya sebagai tanah pertanian Indonesia. Jangka panjang
tentu akan menguntungkan bangsa Indonesia yang sampai detik ini
masih banyak mengandalkan impor bahan-bahan kebutuhan pokok
seperti beras, jagung, gandum dan masih banyak lainnya (BPS 2017).
oleh karena ada kausalitas yang baik antara konsep Bank Tanah di
Indonesia dengan program “Land Development Credit” yang sasarannya
adalah petani perempuan, maka sudah selayaknya program ini menjadi
masukan bagi pemangku kebijakan untuk memperhatikan kaum
perempuan khususnya petani perempuan di Indonesia.
104