Page 70 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 70
positif di dalam dan di luar rumah tangga serta mampu menghadirkan
kembali peran perempuan di dalam publik sehingga suara perempuan
lebih bisa didengar.
Jalan Baru Untuk Perempuan
Dalam rangkaian kegiatan Percepatan Penguasaan hak atas
tanah di Indonesia yang berkeadilan gender maka perlu adanya
terobosan baru untuk merubah persepsi tentang “kesetaraan”.
Bagaimana seharusnya Kebijakan secara konsep sudah harus adil
didalam praktiknya, yakni adil dalam penerapan, serta tidak bias gender
dimana mayoritas masih melihat perempuan sebagai kelas kedua.
Beberapa upaya yang peru dilakukan yaitu pertama, melalui
penguatan status perempuan sebagai anggota aktif Koperasi Pertanian,
dimana selama ini keanggotaan hanya difokuskan kepada laki-laki atau
kepala keluarga. Sehingga objek Legalisasi aset yang pada praktiknya
berdasarkan daftar nama anggota koperasi kebanyakan adalah laki-
laki, dapat menjadikan perempuan sebagai subjek penerima legalisasi
aset contohnya redistribusi tanah objek landreform.
Upaya selanjutnya yaitu, dengan melibatkan peran serta istri
dalam proses Pendaftaran Tanah. Dimana selama ini pelaksanaannya
hanya melibatkan pemilik tanah yang tertulis di dalam bukti
kepemilikan tanah yang pada umumnya merupakan laki-laki tanpa
melibatkan peran istri. Karena selama ini yang terjadi adalah istri hanya
dilibatkan dalam proses jual beli.
Dan yang terakhir Peranan Pemerintah dalam mengutamakan
perempuan yang menjadi kepala rumah tangga (Janda) baik karena
perceraian atau kematian sebagai objek legalisasi aset. Dimana perempuan
tersebut secara tidak langsung masuk dalam katagori menengah ke bawah
karena harus menghidupi keluarga yang menjadi tanggungannya.
Penulis melalui tulisan ini berharap dapat memberikan
gambaran kepada masyarakat bahwa ada suatu kesalahan dalam
pemahaman masyarakat terhadap keadilan gender, yang secara
50