Page 224 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 224

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 G.  Kesimpulan    a.  Pertimbangan  hakim  Pengadilan  Negeri  Kelas  I  Jember
                       dalam menyelesaikan kasus tanah hak milik terlantar SHM
 Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa cara yang dilaku-  No. 26, 27, 28 dan 29/Wirolegi adalah:
 kan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Jember dalam menyelesai-
 kan kasus tanah hak milik terlantar SHM No. 26, 27, 28 dan 29/  1)  Karena  para  penggugat  dapat  membuktikan  bahwa

 Wirolegi adalah:          dalam kenyataannya baik tergugat I, II, III dan tergugat
                           IV (para tergugat) keberadaannya adalah fiktif belaka
 1.  Menyurati Kepala Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari   berdasarkan  surat  keterangan  dari  Lurah  Karangrejo
 Kabupaten Jember dengan suratnya tanggal 28 September 1991   Nomor  234/436.596/IV/2004  tanggal  29  April  2004
 No.  570/96/513.07/1991,  sehingga  diperoleh  keterangan   yang menyatakan bahwa tergugat I, II, III dan tergugat

 bahwa:                    IV  sesuai  dengan  Buku  Induk  Penduduk  sejak  tahun
                           1966  sampai  surat  dibuat  tidak  tercatat  sebagai
 a.  Semenjak  4  (empat)  sertipikat  tersebut  diterbitkan,
 pemegang  hak  atau  ahli  warisnya  hingga  saat  ini  tidak   penduduk  Kelurahan  Karangrejo  dan  dari  dahulu
 diketahui keberadaannya dan tidak pernah menguasai dan   hingga pada saat putusan ditetapkan sama sekali tidak

 mengelola tanahnya; dan   pernah menguasai tanah-tanah yang telah diterbitkan
 b.  Sejak sebelum Surat Keputusan pemberian hak atas tanah   SHM  atas  nama  tergugat  I,  II,  III  dan  tergugat  IV,
 atas nama para pemegang hak tersebut diterbitkan, tanah   bahkan para penggugat tidak pernah kenal dan bertemu
 sengketa  telah  dikuasai  dan  dikelola  oleh  masyarakat   dengan tergugat I, II, III dan tergugat IV.
 setempat  (in  casu  para  penggugat)  untuk  pertanian  dan   2)  Karena  para  penggugat  dapat  membuktikan  bahwa
 sebagian untuk perumahan.  sebelum tahun 1960 atau setidaknya sebelum dikeluar-
                           kan nya  Surat  Keputusan  Menteri  Pertanian  dan
 2.  Menyurati  Bank  Indonesia  dan  Persatuan  Bank-Bank  Swasta   Agraria, tanggal 26 Mei 1964 No. SK.50/KA/64 tanah
 apakah terdapat Hak Tanggungan atas tanah SHM 26, 27, 28,   sengketa  (sertipikat  hak  milik  nomor  26,  27,  28,  29/
 29/Wirolegi  atas  nama  Pak  Din,  Muhamad,  Warno,  dan   Wirolegi)  telah  dikuasai  oleh  para  penggugat  secara
 Moerdijanto (surat tidak diketemukan). Namun sampai dengan   terus-menerus  dan  tidak  terputus-putus  serta  tidak

 saat  saat  penelitian  dilakukan  surat  tersebut  tidak  pernah   pernah ada gangguan ataupun tuntutan dalam bentuk
 mendapat balasan; dan     apapun dari pihak manapun hingga sekarang;
 3.  Mengajukan  permohonan  pembatalan  sertipikat  atas  tanah   3)  Karena  para  penggugat  dapat  membuktikan  bahwa
 sengketa  SHM  No.  26,  27,  28,  29/Wirolegi  kepada  Kepala   tanah sengketa (sertipikat hak milik nomor 26, 27, 28,
 Badan Pertanahan Nasional melalui surat tanggal 28 Agustus   29/Wirolegi) yang telah dikuasai oleh para penggugat
 2001  Nomor  570.135.34-2442  namun  hingga  saat  penelitian   secara terus-menerus, tidak terputus-putus dan turun
 dilakukan belum ada keputusannya.  temurun serta tidak adanya gangguan ataupun tuntutan

                           dari  pihak  manapun  tersebut  dalam  kenyataannya



 222                                                                         223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229