Page 286 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 286

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 populasinya, dengan (c) gabungan metode kualitatif-kuantitatif jika   wilayah desa dan ada yang berasal dari wilayah kota. Sampel berkas
 dikaitkan dengan analisisnya.  di setiap wilayah desa dan kota diambil secara random (acak).
 Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  (1)  dokumentasi,  (2)   Variabel,  definisi  operasional,  dan  pengukurannya  dalam
 wawan cara menggunakan panduan wawancara, dan (3) interview   penelitian ini adalah:
 mendalam  untuk  menggali  informasi  secara  lebih  lengkap  dan
 mendalam.    Oleh  karena  itu,  dalam  penelitian  ini  peralatan   1.  Valuasi  ekonomi  adalah  hitungan  secara  kuantitatif  dalam
 dokumen tasi  dan  panduan  wawancara  merupakan  instrument   satuan  rupiah  atas    suatu  barang,  jasa,  proses  atau  kegiatan.
 penelitian penting. Teknik tabulasi, analisis eksplanatif, dan analisis   Kegiatan  yang  dimaksudkan  adalah  kegiatan  layanan  pen-
 deskriptif  kualitatif-kuantitatif  digunakan  untuk  menganalisis   daftaran tanah yang mempersyaratkan pungutan PNBP. Dalam

 besar nya “income potential loss” Negara dari PNBP sebagai akibat   penelitian  ini  valuasi  ekonomi  dilakukan  terhadap  besarnya
 dari  belum  diterapkannya  Peta  ZNT  untuk  kepentingan  PNBP.   potensi kehilangan pendapatan (income potential loss) negara
 Tabel  dan  diagram  digunakan  untuk  menyajikan  informasi  hasil   melalui  PNBP  dari  kegiatan  pendaftaran  tanah  yang  masih
 penelitian.       menggunakan NJOP sebagai sumber data “nilai pasar tanah”
 Penelitian  ini  dilakukan  di  Kantor  Pertanahan  Kabupaten   (tidak  mutakhir)  untuk  pengenaan  PNBP,  yang  selanjutnya
 Kediri (Tipe A), di Provinsi Jawa Timur, karena memiliki volume   diperbandingkan  dengan  hasil  valuasi  ekonomi  terhadap
 layanan  pertanahan  termasuk  pendaftaran  tanah,  yang  sangat   variabel  “besarnya  potensi  kehilangan  pendapatan  negara”

 tinggi  sehingga  diharapkan  mampu  menggambarkan  besarnya   yang  seharusnya  sudah  memanfaatkan    Peta  ZNT  sebagai
 “income  potential  loss”  negara  melalui  PNBP  yang  akan  dikaji   sumber data “nilai pasar tanah” yang mutakhir.
 dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi   2.  Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) layanan pertanahan
 responden yaitu seluruh pejabat  dan populasi berkas-berkas per-  pendaftaran  tanah  adalah  PNBP  dari  layanan  kegiatan
 mohonan  pendaftaran  peralihan  hak  atas  tanah  di  Kantor   pendaftaran tanah menurut Pasal 1, 15, 16, 17, dan 18 pada PP
 Pertanahan Kabupaten Kediri.   Nomor 13 Tahun 2010.
 Sampel  pejabat  di  lingkungan  Kantor  Pertanahan  Kabupaten   3.  Besarnya  potensi  kehilangan  pendapatan  (income  potential
 Kediri  adalah  Kepala  Kantor,  Kasi  SPP,  Kasi  HTPT,  Ka.Subsi   loss) melalui PNBP adalah selisih antara PNBP dari pendaftaran
 Tematik,  Kasubbag  Tata  Usaha.  Pengambilan  sampel  responden   tanah  peralihan  hak  atas  tanah  yang  dihitung  berdasarkan

 pejabat  di  Kantor  Pertanahan  lokasi  studi  ini  dilakukan  secara   “harga pasar tanah” menurut NJOP dan atau “harga transaksi
 purposive dengan pertimbangan bahwa jabatannya memiliki tugas   dalam akta PPAT” terhadap PNBP dari pendaftaran tanah yang
 pokok  dan  fungsi  yang  mengurus  mengenai  pemetaan  ZNT,  pe-  dihitung berdasarkan “harga pasar tanah” menurut Peta ZNT di
 layanan pendaftaran peralihan hak atas tanah, mengurus admins-  Kantor  Pertanahan  Kabupaten  Kediri.  Potensi  besarnya  ke-
 trasi keuangan, dan pembuat kebijakan.    hilangan PNBP ini merupakan “income opportunity loss” bukan
 Sampel berkas pendaftaran peralihan hak atas tanah  diambil   “real income loss”.
 sebanyak  30  berkas  dengan  pertimbangan  ada  yang  berasal  dari




 284                                                                         285
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291