Page 95 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 95

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat






                                                                                                                        PERSEPSI AKtOR LOKAL

                                                                                                                 DALAM IMPLEMEntASI KEBIJAKAn

                                                                                                                           REDIStRIBUSI tAnAH








                                                                                                                  Sutaryono, Ari Satya Dwipraja, dan Dede Novi Maulana




                                                                                                          A.  Pendahuluan

                                                                                                          Pada saat ini kebijakan publik menghadapi aktor-aktor kebijakan
                                                                                                          yang semakin beragam dan menguat selain negara. Pratikno (2007)

                                                                                                          menyebutnya  sebagai  pesaing-pesaing  baru  dalam  menjalankan
                                                                                                          fungsi-fungsi  negara.  Proses  kognitif  yang  dipergunakan  oleh
                                                                                                          individu untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya me-
                                                                                                          rupa kan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu
                                                                                                          yang  dapat  berbeda  meskipun  objeknya  sama.  Hal  ini  dapat  di-
                                                                                                          pahami bila persepsi seorang aktor berbeda dengan aktor lainnya.
                                                                                                          Bila sudah berbeda, persepsi siapa yang akan diakomodasi. Dalam

                                                                                                          menghadapi pesaing-pesaing baru tersebut negara harus menego-
                                                                                                          siasikan kepentingannya dengan aktor-aktor berpengaruh lainnya.
                                                                                                          Aktor yang dimaksud disini adalah kalangan bisnis dan civil society.
                                                                                                          Padahal,  sekarang  ini  juga,  dengan  diberlakukannya  Undang-
                                                                                                          Undang  Nomor  32  Tahun  2004,  aktor  negara  pun  menjadi  ter-
                                                                                                          polarisasi lebih luas. Tidak hanya pemerintah pusat yang menjadi
                                                                                                          aktor,  disitu  lahir  aktor  pemerintah  tingkat  propinsi  (gubernur
                                                                                                          beserta perangkatnya) dan aktor tingkat kabupaten/kota (bupati/
                                                                                                          walikota  beserta  perangkat nya).  Karena  beragam  dan  polarisasi



            94                                                                                                                                                           95
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100