Page 100 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 100

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 Informan dipilih secara snow ball terhadap anggota masyarakat,   pasal  2  TAP  MPR  RI  Nomor  IX/MPR/2001  dijelaskan  bahwa
 pegiat  dan  pejabat  pemerintah  yang  terlibat  dalam  pelaksanaan   “Pembaruan agraria mencakup suatu proses yang berkesinambungan
 redistribusi tanah. Informan-informan ini secara persis mengetahui   berkenaan  dengan  penataan  kembali  penguasaan,  pemilikan,
 dan dapat menjelaskan apa dan bagaimana pendapatnya tentang   penggunaan  dan  pemanfaatan  sumberdaya  agraria,  dilaksanakan
 hal-hal  yang  terkait  dengan  implementasi  kebijakan  redistribusi   dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum serta
 tanah di Cipari Kabupaten Cilacap. Teknik pengumpulan informasi-  keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia”.
 nya  menggunakan  teknik  wawancara  mendalam.  Dengan  model   Dalam  tataran  operasional  Reforma  Agraria  di  Indonesia  di-
 wawancara mendalam ini kedekatan antara pewawancara dengan   laksanakan  melalui  2  (dua)  langkah  yaitu:  (1)  Penataan  kembali
 yang diwawancarai dapat terbangun.   sistem  politik  dan  hukum  pertanahan  berdsarkan  Pancasila,

 Berkaitan  dengan  analisis,  metode  kuantitatif  dan  kualitatif   Undang-Undang  Dasar  1945  dan  Undang-Undang  Pokok  Agraria
 dilakukan  secara  sekaligus  untuk  mendapatkan  gambaran  secara   (UUPA);  dan  (2)  Proses  Penyelenggaraan  landreform  Plus,  yaitu
 utuh tentang objek penelitian. Metode kualitatif digunakan dalam   penataan aset tanah bagi masyarakat dan Penataan akses masyarakat
 interpretasi berkenaan dengan ide, gagasan dan tindakan informan   terhadap sumber-sumber ekonomi dan politik yang memungkinkan
 dan aktor-aktor lokal yang berpengaruh terhadap pelaksanaan re-  masyarakat untuk memanfaatkan tanahnya secara baik. Di dalam
 distribusi tanah.  penyelenggaraan landreform Plus diselenggarakan dua hal penting
               yaitu  Aset  Reform  dan  Akses  Reform.  Tujuan  landreform  plus
 B.  Landreform, Redistribusi Tanah dan Reforma   tersebut adalah untuk: (1) menciptakan sumber-sumber kesejahtera-

 Agraria       an  masyarakat  yang  berbasis  agraria;  (2)  menata  kehidupan
               masyarakat yang lebih berkeadilan; (3) meningkatkan keberlanjutan
 Reforma  Agraria  atau  disingkat  RA  adalah  implementasi  dari
               sistem kemasyarakatan kebangsaan dan kenegaraan indonesia; dan
 mandat  Ketetapan  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  Republik
               (4)  meningkatkan  harmoni  sosial  dan  kemasyarakatan.  Dengan
 Indonesia  (TAP  MPR  RI),  Nomor  IX/MPR/2001  Tentang
               demikian akan diwujudkan pengurangan kemiskinan, penciptaan
 Pembaruan  Agraria  dan  Pengelolaan  Sumberdaya  Alam  dan
               lapangan  pekerjaan,  perbaikan  akses  kepada  sumber-sumber
 Keputusan  MPR  RI  Nomor  5/MPR/2003  tentang  Penugasan   ekonomi  tanah,  dan  penataan  ulang  struktur  penguasan  dan
 kepada  MPR-RI  untuk  Menyampaikan  Saran  atas  Laporan   pemilikan  tanah,  pengurangan  sengketa  dan  konflik,  perbaikan
 Pelaksanaan Keputusan MPR-RI oleh Presiden, DPR, BPK dan MA   kualitas  lingkungan  hidup  serta  peningkatan  ketahanan  pangan
 pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2003. Salah satu butir saran   dan energi masarakat.
 dimaksud  kepada  Presiden  Republik  Indonesia,  terkait  dengan   Prinsip-Prinsip Reforma Agraria: (1) memelihara dan memper-
 perlunya Penataan Struktur Penguasaan, Pemilikan, Pemanfaatan   tahankan  keutuhan  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia;  (2)
 dan Penggunaan Tanah. Reforma Agraria atau secara legal formal   meng hormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia; (3) meng-

 disebut juga dengan Pembaruan Agraria adalah proses restruktur-  hormati supremasi hukum dengan mengakomodasi keanekaragaman
 isasi  (penataan  ulang  susunan)  kepemilikan,  penguasaan,  dan   dalam  unifikasi  hukum;  (4)  mensejahterakan  rakyat,  terutama
 penggunaan  sumber-sumber  agraria  (khususnya  tanah).  Dalam   melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia; (5)


 98                                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105