Page 103 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 103

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

            menempatkan  redistribusi  tanah  sebagai  bagian  dari  kerja-kerja                              berikan kepada yang besar”, sedangkan yang kedua, “mengambil
            dalam kebijakan landreform.                                                                       dari yang besar untuk diberikan kepada yang kecil.”
                Sein  Lin  (1967)  menyatakan,  konsep  landreform  bervariasi                            3)  Diantara model-model redistributive reform dapat dibedakan
            ditinjau  dari  negara,  budaya  dan  ideologi.  Dalam  pengertiannya                             tiga  model  atas  dasar  kriteria  teknis,  yakni:  (a)  batas  luas
            yang  paling  sempit  landreform  hanya  berarti  redistrihusi  tanah,                            maksimum  dan  minimum  ditetapkan,  (b)  batas  maksimum
            sedangkan  definisi  yang  paling  luas  meliputi  perbaikan  struktur                            ditetapkan tetapi batas minimum diambangkan; dan (c) batas
            penguasa,  struktur  produksi  dan  struktur  pelayanan  pendukung.                               maksimum dan minimum diambangkan.
            Menurut Gunawan Wiradi (2000) dalam Soetarto dan Shohibuddin                                  4)  Atas  dasar  besarnya  peran,  baik  dalam  hal  perencanaan
            (2004), istilah landreform, atau tepatnya redistributive landreform,                              program  maupun  pelaksanaan,  dapat  dibedakan  dua  model,

            mengandung  pengertian  sebagai  penataan  kembali  sebaran                                       yaitu:  (a)  reform  by  grace  dimana  peran  pemerintah  sangat
            penguasaan tanah yang mencakup dua aspek, yaitu tenure reform                                     dominan,  dan  (b)  reform  by  leverage  dimana  rakyat  yang
            dan  tenancy  reform.  Aspek  pertama  yang  dimaksudkan  adalah                                  terorganisir melalui organisasi tani berperan sangat besar dan
            ‘redistribusi lahan’, yaitu mencakup pemecahan dan penggabungan                                   dijamin oleh undang-undang nasional.
            satuan-satuan usaha tani dan perubahan skala pemilikan. Sedang-
            kan tenancy reform berarti perbaikan dalam hal perjanjian sewa,                               C.  Implementasi Kebijakan Redistribusi Tanah di
            bagi hasil, gadai dan sebagainya tanpa harus mengubah distribusi                                  Cipari

            pemilikan. Jadi, redistribusi tanah dari berbagai konsep tadi me-
            rupakan bagian dari kegiatan landreform yang dilakukan.                                       Makna  Reforma  Agraria  adalah  restrukturisasi  penggunaan,  pe-
                Berdasarkan  perbedaan-perbedaan  dalam  tujuan  landreform                               manfaatan,  penguasaan,  dan  pemilikan  sumber-sumber  agraria,
            yang  dilaksanakan  tersebut  Wiradi  (2000)  dalam  Endriatmo                                terutama tanah yang mampu menjamin keadilan dan keberlanjutan
            Soetarto dan Moh. Shohibuddin (2004) memetakan model-model                                    peningkatan kesejahteraan rakyat. Dengan makna tersebut RA me-
            pelaksanaan landreform ke dalam empat klasifikasi.                                            miliki tujuan: (1) menata kembali ketimpangan struktur penguasaan
                                                                                                          dan  penggunaan  tanah  kearah  yang  lebih  adil;  (2)  mengurangi
            1)  Berdasarkan ideologi ekonomi, terdapat tiga model yaitu model                             kemiskinan; (3) menciptakan lapangan pekerjaan; (4) memperbaiki
                kapitalis,  model  sosialis,  dan  model  neo-popullis.  Perbedaan                        akses-akses  rakyat  kepada  sumber-sumber  ekonomi  terutama
                tersebut dicirikan oleh strateginya yang menyangkut tiga unsur,                           tanah; (5) mengurangi sengketa dan konflik pertanahan; (6) mem-
                yakni: (a) penguasaan tanah; (b) tenaga kerja; dan (c) tanggung                           per baiki  dan  menjaga  kualitas  lingkungan  hidup;  dan  (7)
                jawab  pengambil  keputusan  atas  produksi,  akumulasi,  dan                             meningkatkan  ketahanan  pangan.  Ketujuh  tujuan  kebijakan  ini
                investasi.                                                                                adalah  rasionalitas  untuk  mengatasi  persoalan  kemiskinan  dan
            2)  Berdasarkan  arah  transaksinya  dapat  dibedakan  dua  model                             pengangguran. Akan tetapi, apakah tujuan-tujuan seperti itu juga
                reforma  agraria,  yaitu  collective  reform  dan  redistributive                         rasional bagi implementor mengingat BPN sudah sejak lebih dari

                reform.  Yang  pertama,  ‘mengambil  dari  yang  kecil  untuk  di-                        tiga puluh tahun didesain untuk melaksanakan pendaftaran tanah.




            102                                                                                                                                                         103
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108