Page 147 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 147

1.  Merupakan hak milik perorangan atau keluarga anggota persekutuan
                hukum adat

            2.  Tidak bisa dialihkan atau pindah-tangankan
            3.  Berlaku hanya untuk masyarakat hukum adat setempat

            4.  Orang-orang luar atau orang-orang dari masyarakat tetangga tidak
                dapat menguasai tanah dengan hak yang bersifat pribadi, hanya boleh
                memungut hasil setelah mendapat izin dari masyarakat.
            5.  Pemanfaatan tanah ulayat setelah membayar sesuatu  (recognitie)  oleh
                orang luar.

                Dengan demikian masyarakat hukum adat dapat menguasai dan
            menggunakan  tanah  secara  bebas  dan  penuh  sesuai  dengan  ketentuan
            yang berlaku dalam masyarakat hukum adat itu sendiri, orang asing yang
            mengusahakan untuk memungut hasil harus mendapat pengakuan dan izin
            dari pemuka-pemuka adat atau penghulu-penghulu adat.
                Hubungan  hak  ulayat  dengan  masyarakat  hukum  adat  maupun
            individu mempunyai hubungan timbal balik. Semakin kuat hubungan antara
            masyarakat dengah tanah semakin kuat hak ulayat yang berlaku, sebaliknya
            apabila hubungan antara individu dengan tanahnya semakin kuat, maka
            hak masyarakat atas tanah semakin lemah. Terhadap tanah-tanah yang telah
            diusahakan masyarakat hukum adat, ada beberapa cara yang dilakukan
            masayarakat hukum adat terhadap tanah ulayatnya: 160
            a.   Masyarakat hukum adat berusaha meletakkan batas-batas di sekeliling
                wilayahnya.

            b.  Masyarakat hukum adat menunjuk pejabat-pejabat tertentu yang
                khusus bertugas mengawasi wilayah kekuasaan persekutuan yang
                bersangkutan. Pejabat ini di sebut “jarring” (minangkabau), “teterusan”
                (minahasa),“kepala kewang” (ambon), “lelipis lembukit” (tanganan bali)
                Tanah-tanah yang telah diusahakan masyarakat hukum adat, terdapat
            pengaruh yang berbeda-beda dari masyarakat hukum adat terhadap tanah
            ulayat yakni sebagai berikut:

                160   Surojo Wignjodipuro, Pengatur dan asas-asas hukum adat, PT Gunung Agung,
            Jakarta,1995, hal 198


                                           130
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152