Page 150 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 150

Gaius , seorang ahli hukum klasik Romawi yang menyamakan hukum
                     161
            alam  (natuurrecht)  dengan  ius genetium  (hukum sekunder yang khusus),
            menem patkan milik perseorangan  (eigendom privat)  sebagai hukum alam.
            karena itu Gaius berbicara bertolak dari pengelompokan benda-benda, di
            dalam nama termasuk juga tanah. Ia membagi benda-benda atas dua golongan
            yaitu:

            a.   Res devini iuris, atau benda- benda yang berhubungan dengan kepentingan
                dewa-dewa, hal-hal yang suci, atau hal-hal yang sangat diutamakan;
            b.  Res humani iuris,  atau benda-benda yang berhubungan dengan
                kepentingan manusia baik perorangan maupun masyarakat.

                Benda-benda yang termasuk res vini iuris umumnya dipandang sebagai
            benda-benda yang tidak dimiliki oleh siapapun, baik Negara atau maupun
            pribadi seperti:
            a.   Res sacrae, yaitu benda-benda yang demi negara ditahbiskan (disucikan
                dengan upacara keagamaan).

            b.  Res religion, yaitu benda-benda yang dibiarkan untuk menjadi tempat
                kediaman para arwah yang telah meninggal dunia.
            c.   Res sanctae, yaitu benda khusus yang memiliki arti sangat penting bagi
                Negara (kota) ; dinding-dinding dan pintu-pintu yang kota merupakan
                benda yang sangat khusus dan penting untuk ini.

                Sedangkan tanah yang termasuk res humani iuris ialah :
            a.   Res publica, yaitu semua benda yang diperuntukkan bagi dinas umum.
            b.  Resprivatea, yaitu benda-benda yang diperuntukkan dan dimiliki oleh
                perseorangan

                Pandangan yang menyatakan bahwa negara bukan pemilik tanah, jelas
            menunjukkan bahwa yang menjadi milik atas tanah adalah manusia alami.
            Seperti yang telah dikemukakan bahwa Gaius memandang sama hukum
            alam dengan hukum alam sekunder khusus  (ius gentium)  dalam hal ini



                161   Seperti dikutip Ronald Z titahelu, “Penetapan Asas-Asas Hukum Umum Dalam
            Penguasaan Tanah Untuk Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat”, disertasi pascasarjana
            Unair,1993,hal 92.


                                           133
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155