Page 152 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 152

Menurut Ter Haar, “kuat dan langgeng dinyatakan sebagai sama dengan
            satu hubungan hukum (rechrsbetrekking).” Dengan demikian, upacara ritual
            yang lazim dilakukan pada saat orang melakukan hubungan tanah oleh
            Ter Haar tidak dipandang semata-mata sebagai suatu upacara mistik akan
            tetapi suatu dialog antara manusia dengan tanah dan alam roh dalam rangka
            mengadakan jalinan hubungan hukum yaitu hubungan yang melahirkan hak
            dan kewajiban diantara kedua belah pihak.

                Hakikat dari hubungan magis itu adalah merupakan pernyataan
            yang bersifat menegaskan bahwa telah terjalin pertalian atau ikatan nyata
            antara manusia dengan tanah dalam alam roh yang menguasai tanah. Hal
            ini bermakna bahwa roh-roh yang menguasai tanah secara gaib berhak dan
            berkewajiban untuk menduduki dan mengusahakan tanah dengan sebaik-
            baiknya agar tanah bisa mengeluarkan hasil yang menyenangkan semua pihak
            yang berkepentingan. Maka arti dan makna hubungan magis itu, pertama-
            tama adalah bahwa tanah digunakan untuk jaminan kehidupan jasmani dan
            rohani manusia maupun roh-roh yang menduduki dan menguasai tanah.
            Untuk dapat dikatakan mempunyai hubungan dan hak-hak perorangan atas
            tanah haruslah memenuhi tiga syarat pokok yakni tempat tinggal, kedudukan
            sebagai warga persekutuan dan intensitas penguasaan serta pengelohan
            tanah . Artinya hanya mereka yang bertempat tinggal dalam lingkungan
                 164
            ulayatlah yang berhak memiliki hubungan dan hak perorangan yang kuat,
            baik secara individu, keluarga maupun kelompok. Begitu pula hanya warga
            persekutuanlah yang memiliki hak serta hubungan yang kuat terhadap tanah
            yang berada dalam lingkungan tanah ulayat.
                Selanjutnya tentang syarat ketiga yaitu intensitas penguasaan dan
            pengolahan tanah, artinya tanah yang secara terus menurus diusahakan
            dan diolah sehingga memberikan hasil dan manfaat. Syarat ini merupakan
            petunjuk bagi adanya sifat “menguncup mengembangnya” hubungan ulayat
            dengan hak perorangan. Dengan diusahakan tanah secara terus menerus dan
            hubungan penguasaan maupun pengolahan oleh seseorang maupun keluarga
            atas tanah, maka hubungan hak perorangan berkembang menjadi kuat dan
            penuh sedangkan hubungan kewenangan ulayat mengucup dan menjadi


                164   Ibid hal.29

                                           135
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157