Page 156 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 156

BAB IV


            EKSISTENSI HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT ATAS TANAH
            DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM




            A.  Pengaturan Hak Masyarakat Hukum Adat atas Tanah
                Menurut Hukum Nasional

            Dalam mencermati substansi UUD yang pernah berlaku di Indonesia selain
            UUD 1945 yang pernah berlaku di Indonesia, seperti UUD-RIS 1949 dan
            UUD 1950, maka dapatlah dipastikan bahwa pengaturan yang demikian
            itu tidak pernah dilakukan. Amanat UUD 1945 tersebut ternyata tidak
            ditindaklanjuti, tetapi jusrtu yang dilakukan adalah menyeragamkan susunan
            asli yang dimiliki oleh masyarakat adat itu dengan sebutan “desa”. Sementara
            mengenai pengakuan terhadap eksistensi masyarakat hukum adat dan tanah
            hak adat atau hak ulayat baru dapat dirumuskan 15 (lima belas) tahun.
                Secara yuridis pengaturan hak ulayat dalam perundang-undangan di
            Indonesia bersumber pada pengaturan hukum pertanahan Indonesia yakni
            Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
            pokok Agraria LN  Tahun 1960 No. 104.  Tanggal 24 september 1960.
            Dengan berlakunya UU No. 5 Tahun 1960, maka terjadilah perubahan
            dalam Hukum Agraria Indonesia. Dengan UUPA, Peraturan-peraturan
            hukum kolonial dihapus dan berakhirlah dualisme hukum agraria yang
            terdiri dari peraturan-peraturan yang bersumber pada hukum barat dan yang
            menjamin kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. Hukum agraria
            kita selanjutnya didasarkan atas satu sistem hukum, yaitu hukum adat, sebagai
            hukum asli Indonesia,  yang mana secara jelas dirumuskan dalam pasal 3
                               170
            ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional yakni:
            “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
            Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
                Terhadap pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut, diimplementasikan
            dalam Pasal 2 Undang-Undang pokok Agraria sebagai berikut:


                170   Boedi Harsono, Op Cit, hal 1-2
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161