Page 158 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 158

c.   Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai
                hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.

                Hukum Adat sebagai dasar bagi pembentukan Hukum Tanah Nasional
            mempunyai dua kedudukan yaitu:

            1.  Hukum adat sebagai dasar utama
                Penunjukan hukum adat sebagai dasar utama dalam pembentukan
                hukum tanah nasional dapat disimpulkan dalam Konsideran UUPA
                huruf (a), yaitu:
                     “bahwa berhubungan dengan apa yang tersebut dalam
                     pertimbangan-pertimbangan di atas perlu adanya hukum agraria
                     nasional, yang berdasarkan atas hukum adat tentang tanah, yang
                     sederhana dan menjamin  kepastian  hukum  bagi  seluruh  rakyat
                     Indonesia, dengan tidak mengabaikan unsur-unsur yang bersadar
                     pada hukum agama”

                Selanjutnya dalam Penjelasan Umum UUPA Angka III No. 1 yaitu :
                     “Dengan sendirinya hukum agraria baru itu harus sesuai dengan
                     kesadaran hukum dari pada rakyat banyak. Oleh karena itu
                     rakyat Indonesia  sebagian  tersebar  tunduk  pada  Hukum  Adat,
                     maka hukum agraria yang baru tersebut akan didasarkan pula
                     pada ketentuan-ketentuan hukum adat itu, sebagai hukum asli,
                     masyarakat dalam negara yang modern dan dalam hubungannya
                     dengan dunia internasional, serta disesuaikan dengan sosialisme
                     Indonesia. Sebagaimana dimaklumi maka Hukum Adat dalam
                     pertumbuhannya tidak terlepas pula dari pengaruh politik dan
                     masyarakat kolonial yang kapitalis dan masyarakat swapraja yang
                     feodal.”
            2.  Dalam hubungannya dengan Hukum  Tanah Nasional tertulis yang
                belum lengkap itulah maka norma-norma hukum adat berfungsi sebagai
                pelengkapnya. Hal ini dinyatakan dalam pasal UUPA, yaitu :

                     “selama undang-undang mengenai hak milik sebagai tersebut
                     dalam Pasal 50 ayat (1) belum terbentuk, maka yang berlaku
                     adalah ketentuan-ketentuan hukum adat setempat dan peraturan-
                     peraturan lainnya mengenai hak-hak atas tanah yang memberi
                     wewenang sebagaimana atau mirip dengan yang dimaksud dalam


                                           141
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163