Page 7 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 7

atasnya sekedar diperlukan bagi keperluan yang berhubungan langsung
            penggunaan tanah yang bersangkutan sesuai dengan sifat dan tujuan
            penetapan haknya. Dengan demikian hak atas tanah tidak bersifat mutlak,
            karena kewenangan haknya dibatasi pembatasan pelaksanaan kewenangan
            hak tanah oleh pemegang hak atas tanah antara lain: semua hak atas tanah
            mempunyai fungsi sosial. Setiap orang dan badan hukum yang mempunyai
            sesuatu hak atas tanah pertanian, pada asasnya diwajibkan untuk
            mengerjakan atau mengusahakan sendiri secara aktif dengan mencegah
            cara-cara pemerasan. Setiap pemegang hak dilarang menelantarkan tanah.
                 Buku  ini  yang  berjudul “Penegakan  Hukum  Penertiban  dan
            Pendayagunaan Tanah Terlantar” yang dibentuk berdasarkan data dari
            hasil penelitian tanah terlantar di beberapa tempat, seperti Provinsi
            Banten, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan Provinsi Sumatera Utara.
            Di samping berdasarkan hasil penelitian, buku ini juga mengalisis berbagai
            putusan  peradilan  tata  usaha  negara  dengan  menguraikan  dinamika
            persoalan-persoalan penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar.
                 Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian buku ini secara
            langsung atau tidak langsung, banyak pihak yang telah berkontribusi
            dalam penyelesaian penyusunan buku ini. Untuk itu dalam kesempatan
            ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sarjita, Bapak Haryo
            Budhiawan, Mas Ahmad Nashih Luthfi, Ibu Wulan Titik Andari, Mba
            Westi Utami, dan Pak Sugiharto, yang telah bersama-sama melakukan
            penelitian bersama terkait dengan penertiban dan pendayagunaan tanah
            terlantar. Ucapakan terimakasih juga disampaikan kepada Mas M Nazir
            Salim, Mba Asih Retno Dewi, Mba Westi Utami, Mba Sukmo Pinuji, dan
            Mas Romat Junarto, berdiskusi bersamamu selalu menyenangkan.
                 Terkahir, saya ucapkan terimakasih kepada Sekolah  Tinggi
            Pertanahan Nasional, khususnya STPN Press yang telah berkenan
            menerbitkan buku ini. Akhir kata semoga buku ini bermanfaat bagi
            pembaca walaupun buku ini jauh dari sempurna.


                                                   Yogyakarta,     Oktober 2019
                                                                       Penulis





                                                     Dian Aries Mujiburohman



            vi  Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12