Page 139 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 139
Organisasi Transnasional di Amerika Tengah
Kelompok-kelompok tersebut kebanyakan muncul dari
kongres di Nicaragua dan kemudian memunculkan juga
organisasi petani-petani lainnya di Managua yang menjadi
pusat organisasi-organisasi kecil periode 1996-2004 di
47
Tegucigalpa, sebuah wilayah di Honduras. Kaum tani ini
terdiri dari sebagian besar pejuang pada waktu terjadi
perang sipil di Guatemala, El-savador dan Nicaragua.
Perang ini banyak menelan korban manusia secara tragis,
hal tersebut juga memberikan persepsi di spektrum left-right
bahwa petani miskin menjadi aktor penting dalam politik
yang dapat digunakan dan dilatih oleh perubahan sosial
yang radikal atau dinetralkan dan diatur oleh orang-orang
yang ingin menghalanginya.
Pada awal abad 20, situasinya jauh dari kondisi yang
mereka alami sekarang, dimana kaum tani adalah tokoh
protagonis politik utama dan penggerak transformasi sosial.
Di setiap negara yang memiliki persoalan pertanahan, para
petani berusaha memperjuangkannya di mulai pada tahun
1970an sampai 1990. Yang mengalami tekanan pada
47 Lihat juga kontribusi oleh Borras dalam koleksi ini. Demikian pula
CLOC (Coordnination Latinoamericana de Organizaciones del
Campo) sebuah jaringan yang keanggotaannya berlapis-lapis dengan
Via Campesina dan bekerja sama dengannya. CLOC mempunyai
markas di Kota Guatemala selama tahun 2001-2005. Keputusan
CLOC (pada Third Congress, Agustus 2001, dimana Borras
menghadirinya) untuk merubah kantornya ke Guatemala karena
sering ada percekcokan. Walaupun Congress diadakan di Mexico
City, bendera satu-satunya yang terpasang ada bendera Kuba.
Beberapa organisasi Mexico kecil menginisiasikan sebuah kampanye
untuk memindahkan markas CLOC ke Havana sebagai langkah
solidaritas dengan Kuba. Pendukung dari perpindahan tersebut
dikarenakan Guatemala berargumen bahwa lokasi Centra America
akan memasukkan ClOC dalam wilayah dengan sejarah yang
panjang dari perjuangan agraria dan juga akan membatasi isolasi
yang akan terjadi karena bermarkas di Kuba. Setelah perdebatan
yang sengit, mayoritas kecil delegasi memutuskan pilihan Guate-
mala City.
125