Page 16 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 16

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            studi agraria mampu menangkap perubahan yang cepat
            dalam hal ideologi, politik dan organisasi gerakan agraria
            transnasional itu? Semua pertanyaan-pertanyaan yang luas
            itu diajukan dalam buku ini.
                 Neoliberalisme secara signifikan telah mengubah
            dinamika hubungan pertukaran dan produksi agraria di
            dalam dan di antara negara-negara yang berada di utara-
            selatan. Proses serempak yang terjadi oleh globalisasi “dari
            atas”, desentralisasi sepihak “dari bawah” dan privatisasi
            dari “samping” melalui negara sebagai pusatnya, mema-
            inkan kunci utama dalam pertumbuhan dan perkembangan
            sistem agraria, dan proses ini telah menggoncang ma-
            syarakat pedesaan hingga ke akar-akarnya (sebagai contoh
            lihat, Edelman 1999; Gwyne and Kay 2004). Proses yang
            secara luas terjadi di masyarakat pedesaan itu bersamaan
            dengan terjadinya gelombang restruksturisasi agraria yang
            terkini, yang memberikan kekuasaan penuh pada kapital
            domestik dan korporasi transnasional untuk mendikte
            syarat-syarat pertukaran nilai dan produksi pertanian (Byres
            2003; Friedman 2004; Bernstein 2006; McMichael 2006;
            Akram Lodhi and Kay 2008). Sementara, ada yang menjadi
            pemenang dan pecundang dalam proses restrukturisasi glo-
            bal-lokal saat ini, orang-orang yang bekerja di sektor per-
            taniannya dan mata pencahariannya dengan cepat meng-
            hadapi kondisi yang semakin memburuk. Diversifikasi
            mata pencaharian (desa dan desa-kota; on farm, off farm
            atau non-farm) dijalankan dengan terpaksa atau sebaliknya
            menjadi semakin tersebar luas. (Bryceson et al. 2000; Ellis
            2000; Rigg 2006; World bank 200). Akses dan kontrol
            terhadap tanah saat ini didefinisikan-ulang dan hak
            kepemilikan atas tanah telah direstrukturisasi untuk lebih
            menopang kapital swasta (De Soto 2000; World Bank 2003;
            lihat juga Rosset et al. 2006; Lahiff et al. 2007; Akram Lodhi
            et al. 2007).



            2
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21