Page 21 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 21
Gerakan Agraria Transnasional
dengan birokrasi internasional untuk berbagai macam
agenda dari mulai agenda reformasi kebijakan hingga men-
cari dukungan dana. Mereka bernegosiasi dan bersepakat
membuat kompromi dengan sejumlah pendonor non-pe-
merintah dan lembaga korporasi terpilih mengenai berbagai
hal yang terkait dengan pendanaan aktivitas mereka.
Tempat-tempat resmi di perwakilan internasional telah
menyaksikan perubahan-perubahan besar dalam beberapa
tahun terakhir ini ketika Gerakan Agraria Transnasional
terlibat dan mempengaruhinya, mereka menjadi per-
wakilan langsung dalam “ruang-ruang” tersebut—me-
nantang langsung “penghuni-penghuni” kunonya yang
telah lama berada di kursi-kursi perwakilan PBB dan juga
berfungsi sebagai perantara berbagai kelompok NGO.
Dalam beberapa kasus, banyak gerakan agraria radikal yang
mampu memperoleh kursi di tempat-tempat resmi ini
kemudian merongrong hegemoni di tempat yang
sebelumnya hanya dapat dinikmati oleh gerakan-gerakan
yang lebih konservatif. Perlawanan-perlawanan yang di-
tujukan tehadap NGO tradisional dan gerakan konservatif
seperti IFAP dapat dilihat dalam kemampuan Via
Campesina yang akhirnya mendapatkan perwakilan
langsung dalam mekanisme resmi pertemuan global (Fo-
rum Petani) dengan kelompok petani di IFAD, FAO dan
di ICARRD.
Pertumbuhan Gerakan Agraria Transnasional dalam
skala internasional, visibilitasnya, suara dan pengaruh
politiknya telah mengilhami berbagai proses progresif dan
radikal pada jaringan gerakan non-agraria, dari kelompok
“lingkungan” hingga kelompok hak asasi manusia, dan
seringkali menghasilkan sinergi baru yang kokoh. Di
samping itu, kemunculan gerakan petani baru pada
umumnya, dan Gerakan Agraria Transnasional khususnya,
juga membangkitkan gelombang baru dalam ranah kajian
7