Page 24 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 24
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Merah yang berbasis di Moskow atau Krestintern (Jack-
4
son1966,51) . Setelah Perang Dunia, para gerakan agraria
atau dan partai politik yang dikuasai petani berkuasa di
Bulgaria dan Yugoslavia yang kemudian memberi pengaruh
besar di Cekoslowakia, Polandia, Rumania, Hungaria,
Austria dan Belanda. Partai politik agraria ini berbeda
dalam ideologi dan praktek, masing-masing biasanya terdiri
dari faksi yang bersaing ketat, tetapi kebanyakan dari
mereka bertujuan untuk menggeser protokol perdagangan
agar lebih berpihak pada pelaksanaan reforma agraria dan
bagaimana menghancurkan kekuatan kelompok tuan
tanah-tuan tanah tradisionial. Dua tujuan yang terakhir itu,
tentu saja dilakukan bersama dengan kelompok komunis,
dimana kelompok agraria ini telah menjalin hubungan
intim dan telah melalui banyak persoalan yang kompleks
bersama, kadang-kadang kolaboratif dan lebih sering
bertentangan. Hubungan semacam itu terjadi di berbagai
negara.
Salah satu pemerintahan agraria yang paling kuat
terjadi di Bulgaria pada 1919, tepatnya setelah periode
kekerasan dan ketidakstabilan, ketika kelompok dari
Alexander Stamboliski dari Agrarian Union memenangkan
pemilu pertama pasca perang (Jackson 1966, 161; Bell 1977,
5
142-3) . Di bawah kepemimpinan Stamboliski, Bulgaria
melakukan reformasi sosial, terutama setelah memodifi-
kasi sistem pajak untuk mendukung kaum miskin di
pedesaan dan melakukan redistribusi tanah beberapa
perkebunan besar untuk kaum tani. Lebih dari empat tahun,
kelompok ini memenangkan pemilihan (seperti yang juga
dialami oleh kaum komunis, partai terbesar kedua).
4 “Krestintern” adalah konjungsi dari “krest’yianskii Internatsional”
Rusia atau Peasant International.
5 Nama Partai yang dipimpin oleh Stamboliski ini adalah Bulgarian
Agrarian National Union (BANU)
10