Page 161 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 161
Organisasi Transnasional di Amerika Tengah
Meskipun petani di Amerika Tengah melekat pada
budaya penanaman jagung selama seribu tahun, namun
untuk banyak alasan, pilihan yang baik adalah hanya
membeli jagung yang mereka butuhkan, ketika harga
jagung melejit setelah tahun 2006 yang juga mengakibatkan
berkurangnya ekspor ke Amerika Tengah. Selama dua
dekade dari praktek dumping dan meliberalkan perda-
gangan intra-regional pada padi memberikan dampak yang
memperburuk mata pencaharian pertanian kecil. Ketika
DR-CAFTA sudah dimplementasikan secara utuh,
beberapa pertanian kecil memang mendapat keuntungan,
tetapi kemungkinan akan banyak yang menghadapi
kejatuhan dari kompetisi yang meningkat sebagaimana
yang terjadi di meksiko.
Keadaan petani padi dari pertanian kecil yang sudah
sulit, diperburuk selama dekade terakhir oleh elemen
lainnya yaitu “new economic model” di Amerika Tengah
atau yang lebih luas disebut sebagai globalisasi neoliberal.
Hal ini juga mencakup memprivatisasi bank pembangunan
negara, perluasan lembaga dan dewan pengurus komoditi;
pendanaan untuk penelitian sektor publik agronomic
khususnya dalam skala kecil; dan pertanian di lereng bukit
yang masih berlanjut. Pemusatan yang selalu berkembang,
dan integrasi vertikal diantara perusahaan-perusahaan
besar yang selalu menyediakan pemasukan dan mengen-
dalikan pembagian perdagangan pertanian; pengurangan
atau eliminasi dari tarif perlindungan; dan menghilangnya
subsidi (untuk kredit, insuransi pertanian, harga pendu-
kung, pemasukan, dan bantuan teknisi) sekarang disedia-
kan oleh institusi sektor publik yang justru memperlemah
posisi petani kecil. Kondisi petani kecil ini semakin
memprihatinkan karena mereka banyak meminjam pada
lintah darat, sebagai perantara dan meningkatnya keadaan
yang tak terduga dan paksaan yang tak terlihat. Proses
147