Page 162 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 162
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
ekslusi dan pembalikan ide Reforma Agraria pada tahun
1960, 1970 dan 1980 -yang mana terjadi ketidaksukaan
pada golongan atas sebagai penghambat permainan bebas
dalam kekuatan pasar—telah menyebabkan pengurangan
lahan petani dan menghancurkan harapan mereka. Harga
yang harus dibayar dari seluruh proses yang substansi dalam
masyarakat yang tinggal di pedesaan ini adalah terjadinya
migrasi ke area pedesaan lain, atau munculnya rumah-
rumah gubuk di perkotaan dan berbagai bentuk dari semua
jenis patologi sosial yang ada (lihat dibawah)
Hingga terjadi pantulan yang dimulai pada tahun
2006—harga kopi yang dalam sejarah sudah rendah
semenjak runtuh pada tahun 1989 di International Coffee
Agreement ketika disetujui adanya penentuan quota untuk
68
negara pengekspor —setelah hampir dua dekade sektor
kopi penuh dengan depresi, situasi ini diperburuk dengan
munculnya negara-negara produsen baru, terutama Viet-
nam dan Indonesia yang diiringi dengan datangnya
teknologi baru untuk pembakaran biji kopi, sehingga
memungkinkan untuk menggabungkan kualitas rendah
seperti biji robusta menjadi campuran premium, dan ini
tentu saja merugikan produsen kopi arabika berkualitas
tinggi di Amerika Tengah. Produsen kopi Amerika Tengah
di beberapa wilayah benar-benar meninggalkan lahan
mereka yang tidak lagi menguntungkan untuk panen. Yang
lainnya tetap berusaha untuk meraih sukses dengan jujur
dan untuk memenuhi permintaan pasar perdagangan kopi
yang adil.
Sedikitnya dari setengah ekpor kopi di Kostarica saat
itu berpindah ke pasar kopi “kualitas tinggi” dan masuk
68 Harga melonjak antara bulan januari 2005 dan desember 2007
menjadi 80.8 persen untuk jenis robusta, namun hanya meningkat
19.8 persen untuk “jenis kopi arabika” yang diproduksi di Amerika
Tengah (ICO 2008).
148