Page 228 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 228
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
dengan IFAP). UNAG malah berdampingan dengan Dutch
NGO, memilih untuk meninggalkan Via campesina dan
tetap di IFAP. Meskipun munculnya insiden ini menye-
babkan konflik “turf-related” politik intra-gerakan, yang
dilihat dari dekat sebagai masalah kelas-berdasarkan fault
line.
Pendeknya, melihat lebih dekat Via Campesina, kita
akan melihat kelas yang berbeda diantara dan dalam
113
gerakan nasional. Perbedaan kelas dari kelompok di Via
Campesina ini sebagian di klaim resmi oleh pemimpin
gerakan bahwa masalah dan penindas mereka sama, namun
pada waktu yang sama hal itu menunjukkan bahwa pene-
gasan ini hanya sebagian saja yang benar: petani kaya bisa
menjadi penindas bagi buruh tani; reforma agraria tentu
ditolak oleh petani kaya, harga tinggi untuk produksi
makanan adalah kebijakan yang baik untuk surplus pangan
bagi petani produsen, namun kabar buruk bagi rumah
tangga pedesaan yang kekurangan pangan, fasilitas kredit
dan isu perdagangan tidak mungkin menjadi isu yang gawat
bagi penghidupan buruh desa yang tidak mempunyai tanah
yang otomatis tidak memiliki surplus pertanian untuk
dijual, upah bukanlah isu menarik bagi petani menengah
dan miskin namun dia menjadi isu utama bagi buruh desa
dan seterusnya. Tentu saja, mereka semua adalah “people
of the land”, namun mereka bersaing dalam kepentingan
kelas. Mengakui perbedaan tersebut, lebih baik daripada
mengabaikan kepentingan mereka, ini adalah langkah
penting dalam menemukan cara untuk memastikan
113 Beberapa gerakan, terutama yang besar juga membedakan kelas.
Walaupun tidak ada referensi spesifik di CNCR, usaha oleh Oya
(2007) dalam perbedaan kelas proses akumulasi pedesaan diantara
petani di Senedal secara tidak langsung memberi kesan bahwa
CNCR memiliki basis berbeda yang sangat tinggi, dengan pengaruh
kepemimpinan oleh yang lebih kaya (juga berdasarkan diskusi per-
sonal dengan Oya).
214