Page 232 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 232

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            UNORKA menggunakan hukum reforma agraria negara
            sebagai konteks institusional dalam kampanye mereka,
            bernavigasi dalam parameter hukum dengan meregangkan
            batasannya, mereka juga menggunakan cara agresif dalam
            strategi mobilisasi massa namun mereka agak sedikit
            pragmatis.
                 UNORKA termasuk kategoti organisasi yang
            “pemilih” dalam hal posisi ideologi pada tanah: walaupun
            mengambil pendirian kaum agraria, namun juga memilki
            basis signifikan antara buruh desa, jadi advokasinya tidak
            secara ekslusif berorientasi pada susunan keluarga petani
            kecil. UNORKA ingin bergabung dengan Via Campesina
            namun KMP keberatan, karena peraturan organisasi
            memperbolehkan anggota yang ada untuk menolak pe-
            mohon dari negaranya sendiri. Sampai sekarang masuknya
            UNORKA secara formal ke dalam jaringan masih diten-
            tang. Saat ini, walaupun KMP berkeberatan, Via campisena
            mulai mengundang UNORKA dalam beberapa pertemuan
            sebagai pengamat. Di kampanye global, FIAN bekerja
            secara dekat dengan UNORKA, sementra LRAN (melalui
            fokus pada selatan global) bekerja dengan UNORKA dan
            DKMP.
                 Apa yang terjadi pada kasus Filipina menunjukkan
            bahwa bahkan ketika tidak ada perbedaan kelas yang
            signifikan antar gerakan-pun, perbedaan ideologi dapat
            membuat perpecahan yang penting antara mereka. Secara
            ironis, adanya sedikit kesamaan antar KMP (atau DKMP)
            dan MST mengenai strategi reforma tanah, dan lebih
            banyak kesamaan antar MST dan UNORKA; dan tetapi
            KMP dan DKMP masuk, meskipun demikian UNORKA
            keluar dari Via Campesina.
                 Filipina bukan hanya satu-satunya contoh kasus yang
            menyorot pada perpecahan ideologi antara dan dalam
            gerakan. Kembali lagi ke Asia Selatan, kita dapat melihat



            218
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237