Page 236 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 236
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
hanya ada sedikit anggota (lima) di Via Campesina dan
gerakan tersebut mewakili kelas buruh desa di negaranya
dan bahkan lebih terbatas dari MST di Brazil. Pendeknya,
walau lebih signifikan daripada gerakan agraria trans-
nasional lainnya, Via Campesina secara langsung mewakili
hanya fraksi kecil dari kelas buruh desa global (paling tidak
untuk saat ini).
Membawa keragaman dalam isu agraria tidak hanya
dalam negara-negara dimana anggota Via campesina ada,
namun juga di banyak negara dimana mereka masih absen
(termasuk negara-negara besar ex- sosialis “dalam masa
transisi” ), yang tentu saja akan merumitkan “kerangka isu
global” saat ini dan proses pembuatan tuntutan dan di-
namika. Sementara, debat reforma agraria global itu sendiri
tidak selalu statis, namun juga berkembang, bahkan lebih
jauh merumitkan posisi Via Campesina, misalnya sejak
salah satu dari kebijakan utama mereka berjuang dalam
isu kebijakan pertanahan kontemporer yang melawan isu
formalisasi hak tanah dan privatisasi sisa tanah masyarakat
(see, e.g., De Soto 2000; Cousins 2007). Hal itu bukan isu
reforma agraria klasik, namun mungkin mempengaruhi
pada segmen populasi pedesaan. Banyak keadaan yang
122
mempengaruhi kampanye seperti itu justru berada dalam
wilayah dimana kehadiran Via Campesina sangat kecil dan
bukan benar-benar absen, seperti Afrika. Ancaman dari
inisiasi fomalisasi/privatisasi dan hubungannya dengan
kerangka kampanye CGAR ditangkap dalam apa yang
dikatakan oleh pemimpin Mozambik, Diamantino Nham-
possa dari UNAC: ‘kita telah melaksanakan dengan sek-
sama Reforma Agraria. Agar CGAR membantu kita, kita
harus fokus pada tantangan yang kita hadapi yaitu
122 Sebagai contoh, hingga 90 persen tanah agrikultural di Indonesia
secara resmi ditilik sebagai “tanah dan hutan milik negara” (lihat
sebagai contoh Peluso 1992).
222