Page 231 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 231
La Via Campesina dan Kampanye Global Reforma Agraria
penyusutan untuk menggenggam pemimpin petani dan
mengantongi petani beras di Luzon Tengah. Dengan
beberapa kasus reforma agraria dan dukungan kecil dari
beberapa NGO, DKMP mampu untuk mempertahankan
kehadirannya yang relatif telah lemah. Karena DKMP
melemah terus menerus, DKMP melanjutkan untuk
menavigasi parameter negara dan hukum reforma agraria,
namun menggunakan sedikit gerakan massa dan lebih
banyak berhubungan dengan NGO dan kantor pemerintah
untuk memberikan keputusan yang diinginkan untuk
beberapa klaim tanah.KMP dan DKMP masih tetap
anggota Via Campesina, walaupun di tahun-tahun ini dan
sebagian karena alasan ideologi, KMP tidak lagi berjaya
di Via Campesina (akan dibahas nanti). Sebagai hasilnya,
kita akan menemukan situasi yang ironis dimana satu
anggota organisasi dengan basis massa yang secara relatif
signifikan (KMP) telah dimarginalisasi dalam Via
Campesina, sementara anggota organisasi lainnya tanpa
basis massa yang signifikan (DKMP) menjadi arus utama
dalam gerakan global.
117
Kelompok ketiga adalah UNORKA . Bongkahan
besar dari gerakan petani yang memisahkan diri dari
gerakan inspirasi Maoist di awal tahun 1990, tidak
menemukan situasi kondusif dibawah bendera DKMP.
Tentu saja, mereka bahkan mengkelompokan kembali
dibawah naungan organisasi yang baru, UNORKA.
Diformalkan hanya pada tahun 2000, UNORKA dengan
cepat menjadi kelompok terbesar yang secara langsung
berhubungan dengan reforma agraria di Filipina dan tetap
terjadi hingga saat ini karena hampir 800 konflik agraria
terjadi di negara ini. Basis massanya kebanyakan dari petani
tidak bertanah dan buruh desa, seperti MST di Brazil,
117 National Coordination of Autonomous Local Rural People’s Or-
ganizations.
217