Page 321 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 321
Pergerakan Melawan Tanaman Rekasaya Genetik
Aspirasi untuk bebas RG di Brazil secara substantif
menurun. Pada tahun 2003 pemerintahan Lula, menerima
kehadiran tanaman RG dalam kuantitas besar dan dihadapi
oleh dilema utama, apakah meneruskan penegakkan pada
penolakan dan menghancurkan tanaman RG, yang
menyebabkan tuntutan utama untuk kompensasi politik dia
atau membiarkan penjualan tanaman RG. Rangkaian
dekrit kepresidenan yang mengizinkan penjualan kedelai
RG, walaupun masih belum disetujui penanamannya
(Reuters 2003a), tetapi faktanya, bahwa Brazil tidak lagi
bebas RG.
Pada saat itu, medan tempur utama adalah melaku-
kan revisi bagi hukum Biosafety. Monsanto meluncurkan
kampanye PR: dengan membuat film yang mengiklankan
proklaim keuntungan dari tanaman RG, walaupun masih
ilegal secara nominal. Monsanto juga frustrasi sekali,
148
karena kehilangan pendapatan royalti dari mengembang-
kan kedelai RG secara ilegal dan melanjutkannya ke
pengadilan dan bernegosiasi dengan produsen utama (New
York Times 2003). Poin utama melekat pada kekuasaan
CTNBio dan tempat dari penilai lingkungan independen.
Walaupun konsesi sebelumnya dimenangkan oleh lobi anti
RG dan mengakibatkan penundaan lama, pemerintah
bahkan menerima kekuasaan penuh CTNBio yang kemu-
dian mengesahkan undang-undang nya pada bulan maret
2005.
Sejak itu gelombang berganti melawan posisi anti RG.
Pertempuran ditingkat legal berakhir saat itu, CTNBio
bergerak cepat untuk menerima Bollgard Monsanto dengan
kapas Bt-nya. Pada bulan Maret 2005, Monsanto mendapat
perjanjian royalti dengan produsen kedelai Brazil dan
menyepakati usaha bersama untuk menghilangkan black
148 Lihat Reiters (2003b); Financial Times (2004).
307