Page 8 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 8
masalah dalam ketidakmerataan kapitalisme. Hal ini
memiliki dampak yang luas baik secara langsung maupun
tidak langsung, bagi “petani” di pedesaan “selatan” (tentu
saja juga petani di “utara”). Salah satu dari wujud
perubahan yang menyeluruh adalah berakhinya rezim
pangan yang dibentuk di bawah hegemoni US setelah
Perang Dunia Kedua, sebagaimana yang di analisis dalam
karya pioner dari Harriet Friedmann dan Philip McMi-
chael—-keduanya adalah kontributor dalam buku ini-.
Perubahan yang sangat berbeda, walaupun tidak
diragukan saling berhubungan, adalah bahwa pada tahun
1970an mulai ditandai dengan berakhirnya periode panjang
dari “perang petani pada abad ke 20” selama 60 tahun
sebelumnya, yang dieksplor dalam karya terkenal Eric
Wolf. Ini mulai tampak bahwa pergolakan dari pem-
berontakan petani “klasik” dan dinamika perlawanan—
dinamika yang menyejarah dan mendunia yang mem-
bentuk modernitas dari Revolusi Perancis hingga keme-
nangan panjang perlawanan masyarakat Vietnam untuk
pembebasan Nasional—-telah usai. Hal ini tentu saja tidak
berarti bahwa bentuk politik oposisi dan perlawanan agraria
dan pedesaan dan epik singkat dari “perang petani” mulai
kehilangan relevansinya. Malah, Journal of Peasant Stud-
ies memberikan materi dari berbagai politik sosiologi
pedesaan, termasuk dua isu spesial (juga dipublikasikan
dalam buku) dalam “bentuk perlawanan sehari-hari”, yang
disorot dalam karya James Scott dan dalam gerakan petani
yang baru di India yang menonjol pada tahun 1980an. Di
tahun 1990an Journal juga mulai mempublikasikan artikel
mengenai kondisi dan dampak baru dari internasionalisasi
pertanian yang dihasilkan oleh “globalisasi”.
Artikel tersebut dipublikasikan di Journal of Agrar-
ian Change dari tahun 2001, yang juga mempublikasikan
sejumlah artikel yang kuat mengenai politik agraria
viii