Page 9 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 9

kontemporer dan reforma agraria yang baru-baru ini
               dibangkitkan kembali dalam wacana dan kebijakan
               pembangunan neoliberal, contohnya oleh Bank Dunia,
               gerakan sosial agraria di bagian berbeda di “Negara-negara
               selatan”. Yang terakhir itu khususnya mengartikulasikan
               klaim mereka dalam hal kepentingan “petani”, “keluarga
               petani” atau “masyarakat agraria”, dan terkadang mera-
               yakan apa yang mereka anggap sebagai proses “pem-
               bentukan ulang masyarakat petani [repeasantization]”,
               sehingga meresonansikan tradisi lama agraria populis dan
               menegaskan ulang ciri khas mereka untuk beroposisi pada
               globalisasi neoliberal.
                    Salah satu wujud yang paling menyolok saat ini
               adalah politik “baru” dari perlawanan agraria yaitu
               kemunculan “gerakan agrarian transnasional (transnational
               agrarian movement)’ yang menjadi pokok masalah dalam
               buku ini. Organisasi petani internasional yang komposisi
               sosialnya dan sifat politik dan tujuannya yang sangat
               berbeda tidak seluruhnya merupakan cerita novel, seba-
               gaimana yang editor tunjukkan dalam pendahuluan bab
               mereka. Bagaimanapun juga, gerakan agraria transnasional
               saat ini dibentuk dalam level regional dan transkontinental
               yang akan dapat memberi klaim bentuk baru mobilisasi
               dan aksi serta oposisi mereka pada globalisasi neoliberal
               dan malapetaka yang ditimbulkannya. Jika penelitian
               tentang globalisasi membantu pemahaman kita pada
               strategi-strategi akumulasi dari agrobisnis kontemporer dan
               dampak mereka pada pertanian dan petani, maka politik
               ekonomi harusmesti disambungkan dengan politik
               sosiologi yang ketat semacam itu. Ini adalah tantangan yang
               rumit, dimana buku ini membuat ciri tersendiri dan
               signifikan. Sebagaimana para editor mengobservasi dalam
               kesimpulan di Pendahuluan:





                                                                   ix
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14