Page 140 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 140
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 127
(sepuluh) liter per hari, dengan harga 1 (satu) liter susu sapi
sebesar Rp. 4.000,-.
Bila seorang peternak sapi perah memiliki 6 (enam) ekor
sapi perah, maka dapat dihitung sebagai berikut: Pertama, ia
akan memperoleh pendapatan kotor dalam 1 hari, sebesar: ∑
sapi x rerata produksi susu per sapi x harga susu sapi per liter =
6 ekor x 8 liter x Rp. 4.000,- = Rp. 192.000,-. Kedua, sedangkan
1
biaya produksi yang ia keluarkan dalam hari, sebesar: 40%
dari pendapatan kotor = 40% x Rp. 192.000,- = Rp. 76.800,-.
Ketiga, dengan demikian ia memperoleh pendapatan bersih
dalam 1 hari, sebesar: pendapatan kotor – biaya produksi =
Rp. 192.000,- = Rp. 76.800,- = Rp. 115.200,-. Keempat, maka
dalam 1 bulan ia memperoleh pendapatan bersih, sebesar: Rp.
115.200,- x 30 hari = Rp. 3.456.000,-.
Saat ini 40% masyarakat Dusun Pangukrejo
berpenghasilan kurang dari Rp. 3.456.000,- padahal angka
tersebut merupakan batas standar hidup layak, sehingga
dapatlah dikatakan bahwa 40% masyarakat dusun ini berada
dalam kondisi miskin versi lokal. Batasan kemiskinan dalam
versi lokal, yang biasa disebut kemiskinan relatif ini perlu
mendapat perhatian pemerintah, karena berkaitan dengan
martabat kemanusiaan, harga diri, dan rasa percaya diri
masyarakat.
3. Kondisi Sosial
Secara sosial masyarakat Dusun Pangukrejo dikenal
memiliki karakter tradisional siaga bencana. Karakter ini
dibangun dengan memanfaatkan demogr