Page 87 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 87
74 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
tanah dan kepala desa serta kepala bagian pemerintahan desa,
untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya.
Kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta
untuk menyampaikan ide, gagasan, masukan, saran dan
pemikirannya, memperlihatkan semangat partisipatoris
dalam pelaksanaan konsolidasi tanah. Semangat ini berguna
untuk mengatasi ketidak-setaraan sosial (social inequality)
di masyarakat, yang terbentuk karena adanya perbedaan
anggota masyarakat dalam hal kelas (kesejahteraan), status
dan kekuasaan. Ketidak-setaraan sosial perlu direduksi,
sebab kelas, status, dan kekuasaan apapun yang ada pada diri
seorang anggota masyarakat tidak dapat melepaskannya dari
sifat saling membutuhkan.
Semangat kesetaraan dan partisipatoris, akhirnya
“mencairkan” suasana rapat, sehingga menghasilkan tiga
keputusan penting, sebagai berikut: Pertama, oleh karena
pemberkasan bidang tanah bagi peserta konsolidasi tanah
hanya mencapai 1.668 bidang atau 87,79% dari target 1.900
bidang, maka keputusan untuk menambah atau tidak
menambah capaian tersebut, diserahkan pada Kepala Kanwil
BPN Daerah Istimewa Yogyakarta, yang untuk menambah
pencapaian telah tersedia tanah kas desa; Kedua, peserta
konsolidasi tanah menyepakati Rencana Pra Desain
Konsolidasi Tanah, termasuk pelebaran jalur evakuasi dan
jalan desa sebagai bentuk STUP (Sumbangan Tanah Untuk
Pembangunan); Ketiga, Rencana Pra Desain Konsolidasi
Tanah dibawa pada Rapat Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah,
yang dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014.