Page 91 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 91
78 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
yang mencerminkan sikap dukungan dan kesiapan membela
pelaksanaan konsolidasi tanah; Ketiga, bantuan tindakan,
berupa keterlibatan masyarakat dalam beberapa tahapan
pelaksanaan konsolidasi tanah.
Dukungan sosial inilah yang berhasil mendorong
keberhasilan dalam menyusun Rencana Pra Desain Konsolidasi
Tanah, setelah disepakatinya STUP (Sumbangan Tanah Untuk
Pembangunan), yang sekaligus merupakan salah satu ciri
konsolidasi tanah. Dalam pelaksanaannya disepakati, bahwa
STUP di Desa Umbulharjo dan Desa Kepuharjo adalah, sebagai
berikut: Pertama, besarnya (luasnya) sumbangan tanah
untuk pembangunan ditetapkan berdasarkan kesepakatan
bersama peserta konsolidasi tanah dengan mengacu pada
Rencana Tata Ruang Daerah; Kedua, tidak ada peserta yang
mengganti sumbangan tersebut dengan uang atau bentuk
lainnya, meskipun hal ini dimungkinkan bila persil atau
luas tanahnya terlalu kecil, yang tidak memungkinkan bagi
yang bersangkutan menyerahkan sebagian tanahnya sebagai
sumbangan tanah untuk pembangunan.
STUP yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama
telah membuktikan, bahwa masyarakat memiliki kemampuan
merumuskan kepentingan dan kebutuhannya. Kemampuan
ini sekaligus menunjukkan: Pertama, keberdayaan
masyarakat, ketika berbekal segenap potensi (pemikiran,
sikap, tindakan, dan perilaku) yang ada pada dirinya, mereka
berhasil menentukan dan memperjuangkan kepentingannya;
Kedua, kolektivitas masyarakat, ketika berbekal semangat
individual masing-masing anggota masyarakat, ternyata