Page 251 - Mozaik Rupa Agraria
P. 251
Cabut undi dilaksanakan setiap awal tahun. Sejak tahun 2013,
pencabutan undian dilakukan dua kali. Cabut undi yang pertama
dilakukan di kampung Empangau, sedangkan cabut undi kedua
dilakukan di kompleks Danau Mara (untuk menyebut jaringan
sungai yang terhubung dengan Danau Mara). Pada cabut undi
yang pertama, sungai-sungai yang diperebutkan adalah sungai-
sungai yang secara administratif berada di wilayah desa Empangau
dan Empangau Hilir dan hanya diperuntukkan warga Empangau
dan Empangau Hilir. Cabut undi yang kedua dilakukan di danau
Mara di Penepian untuk mengakomodir warga desa Kuala Buin
yang juga mempunyai wilayah kerja yang sama dengan warga
Empangau. Uang hasil cabut undi di kawasan Penepian dibagi
untuk Empangau dan Kuala Buin.
Mekanisme cabut undi tersebut dianggap mampu meredam
konflik perebutan daerah tangkapan ikan yang terbatas, bahkan
seringkali disebut sebagai kearifan lokal. Namun, apakah
mekanisme itu dirasa adil bagi semua orang mengingat sungai
yang diundi adalah sungai-sungai yang potensi ikannya paling
besar di kawasan perairan desa? Untuk mencari jawabannya, saya
mencoba mendeskripsikan bagaimana peristiwa undian sungai
pada tahun 2014.
Hal yang harus dipersiapkan bagi seseorang untuk ikut
cabut undi tentu saja adalah uang untuk membeli undian
yang setiap lintingnya dihargai 1000 rupiah. Setiap orang bisa
membeli lebih dari 1 undian, tanpa batasan dan menentukan
urutan pengambilan undian sendiri. Dulu pembelian undian
sungai jumlahnya dibatasi, satu orang hanya boleh membeli satu
undian. Kemudian 1 orang boleh membeli 10 undian. Kebutuhan
dana untuk pembentukan Danau Lindung membutuhkan biaya
yang banyak. Untuk itu, undian dibuat sebanyak mungkin agar
238 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang