Page 257 - Mozaik Rupa Agraria
P. 257

dan  relasi sosialnya sebagai  mekanisme  mendapatkan
           keuntungan.
               Selain menjadi  mekanisme  resolusi konflik,  undian juga
           menciptakan  enclosure  (penutupan)  yang  membatasi  atau
           malahan  mencegah  akses  orang  lain  terhadap  sungai  yang
           telah menjadi haknya secara legal (legal access). Namun, setiap
           enclosure  akan melahirkan  strategi lain  dalam meraih  akses
           terhadap sumber daya, sebagaimana yang dilakukan oleh nelayan
           Empangau lainnya, Apak Lina misalnya. Akibat keterbatasan akses
           di desanya sendiri, Apak Lina dan beberapa nelayan Empangau
           menyewa lahan hutan di Jaung, sebuah desa yang didiami suku
           Iban. Dengan memanfaatkan karakteristik  wilayah  floodplain,
           mereka  membuka area  penangkapan  ikan  saat air  pasang
           menggenangi  dan mengubah lahan  tersebut menjadi  danau.
           Mereka membayar 50.000 rupiah untuk satu buah bubu kepada
           pemerintah desa setempat.  Masa  kelola daerah  tersebut adalah
           satu tahun dan dapat diperpanjang lagi pada tahun berikutnya.
           Apak  Lina dan  kawan-kawannya dapat  mengelola  sumber daya
           di desa Iban karena warga desa tersebut memiliki sumber daya
           yang melimpah, tapi jumlah penduduk lebih sedikit dan kurang
           tertariknya mereka bekerja di sektor perikanan.


           Dari Sekolah hingga Santunan Kematian: Upaya Redistribusi
           Kekayaan Alam
                 Potensi  ikan  yang  tinggi tidak  hanya terdapat  di  sungai-
           sungai yang dicabut-undikan. Danau Empangau yang statusnya
           merupakan Danau Lindung kaya akan jumlah ikan dari berbagai
           jenis bila  dibandingkan  dengan  danau–danau lainnya. Hal  itu
           terjadi  karena Danau Empangau  adalah  danau  tapal  kuda (ox-
           bow) yang dulunya merupakan Sungai Kapuas tua yang terputus





           244    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262